Seiring dengan pembukaan posisi trading forex, langkah-langkah berikutnya dalam mengelola posisi dapat menjadi kunci untuk menghindari kerugian dan memaksimalkan keuntungan. Salah satu metode efektif yang dapat diterapkan adalah Averaging, sebuah strategi pengelolaan trading yang cerdas. Dengan pengetahuan dan penerapan trade management yang tepat, kita dapat memastikan bahwa hasil trading kita mencapai tingkat maksimal, bahkan dengan setup strategi yang canggih sekalipun.
Kesalahan Umum dalam Mengelola Trading Forex
Banyak kesalahan dalam pengelolaan trading forex disebabkan oleh keputusan emosional yang seringkali mengarah pada hasil yang kurang memuaskan. Beberapa kesalahan mencakup penambahan posisi hanya karena posisi saat ini sedang profit, memindahkan level Stop Loss lebih jauh saat posisi sedang merugi, atau merubah Risk/Reward Ratio karena pergerakan harga yang tidak sesuai dengan prediksi. Kesalahan-kesalahan ini umumnya terjadi akibat kurangnya kematangan dalam trading plan, yang pada akhirnya dapat menghasilkan keputusan berdasarkan emosi semata.
Langkah-Langkah Setelah Membuka Posisi
Seorang trader perlu memetakan langkah-langkah setelah membuka posisi trading. Salah satu pendekatan yang efektif adalah dengan menerapkan metode Averaging atau menggunakan Trailing Stop.
Averaging merupakan langkah menambah posisi trading baru ketika sudah memiliki satu atau beberapa posisi yang masih terbuka. Praktek ini memungkinkan kita untuk menganalisis kondisi pasar saat ini dan menentukan strategi exit yang logis. Averaging dapat dilakukan dengan aman dengan menggunakan profit dari posisi yang masih terbuka untuk menutup resiko posisi tambahan. Praktek ini sangat sesuai untuk kondisi pasar yang sedang trending.
Contoh Penerapan Averaging:
- Sell EUR/USD 1 lot pada 1.4500 dengan level Stop Loss pada 1.4600.
- Setelah profit 100 pip dan terbentuk formasi bar yang valid, tambahkan posisi baru dengan sell 1 lot pada 1.4400 dan Stop Loss pada 1.4450.
- Pindahkan level Stop Loss posisi pertama pada 1.4450, sehingga kedua posisi memiliki level Stop yang sama.
Trailing Stop dan Breakeven Stop: Memaksimalkan Profit dan Mengurangi Risiko
Trailing Stop sebaiknya digunakan pada kondisi pasar yang trending. Metode ini membantu membatasi kerugian dan secara bersamaan memungkinkan kita mendapatkan hasil maksimum. Beberapa cara penerapan Trailing Stop meliputi memindahkan level Stop saat harga telah bergerak sesuai prediksi sebesar 1 kali faktor resiko, menggunakan persentase jarak entry ke level tertinggi atau terendah baru, atau mengikuti garis Moving Average.
Di samping itu, Breakeven Stop dapat digunakan untuk menggeser Trailing Stop ke level breakeven jika arah pergerakan harga tidak sesuai prediksi atau ketika volatilitas pasar sangat tinggi. Ini dapat membantu mencegah kerugian potensial.
Pengelolaan posisi trading yang efektif merupakan kunci keberhasilan dalam trading forex. Dengan menghindari kesalahan umum dan menerapkan metode Averaging serta strategi Trailing Stop yang cerdas, trader dapat meningkatkan potensi profit sambil mengurangi risiko. Penting untuk selalu mengikuti rencana trading yang telah disusun dan tidak terpengaruh oleh emosi dalam pengambilan keputusan.