Strategi Trailing Stop merupakan salah satu cara efektif untuk mengamankan profit dalam trading forex. Dengan Trailing Stop, trader dapat mengunci keuntungan yang telah diperoleh dan mengurangi risiko kerugian jika harga bergerak melawan analisis. Berikut adalah 7 strategi Trailing Stop yang efektif, seperti dijelaskan oleh Hugh Kimura dari tradingheroes[dot]com:
1. R Trailing Exit:
- Konsep: Trailing Stop ditempatkan secara bertahap pada level-level tertentu, misalnya +100, +200, dan seterusnya.
- Contoh Penerapan: Jika entry posisi SELL pada EUR/USD pada level 1.11800, dengan Stop Loss 100 poin di 1.11900, dan Trailing Stop +200 poin. Jika harga turun ke 1.11700, SL akan berada di 1.11800, dan jika naik hingga 1.11900, Trailing Stop akan mengunci profit +200 poin.
2. PSAR Trailing Stop:
- Indikator PSAR: Menggunakan indikator Parabolic SAR untuk menentukan Trailing Stop, dengan mengikuti titik-titik PSAR sebagai panduan.
- Pemanfaatan saat Trending: Efektif saat kondisi pasar sedang trending, dengan Trailing Stop di bawah candle saat Uptrend dan di atas candle saat Downtrend.
3. X-Bar Trailing Exit:
- Acuan Highest High dan Lowest Low: Menggunakan titik-titik Highest High dan Lowest Low dari beberapa candle untuk menentukan Trailing Stop.
- Otomatis Mengikuti Pergerakan Harga: Trailing Stop bergerak otomatis mengikuti pergerakan harga, dengan jarak sebanyak X-Bar terhadap harga saat ini.
4. Support Resistance Trailing Stop:
- Pemanfaatan Level S/R: Menggunakan level-level Support dan Resistance sebagai acuan Trailing Stop.
- Perhatian pada Breakout: Perlu diwaspadai saat harga melakukan breakout, karena S/R dapat berubah peran.
5. Bar Plus Trailing Stop:
- Penerapan dengan ATR: Trailing Stop dipasang pada candle yang baru, dengan menyertakan jumlah pips tertentu, menggunakan nilai ATR sebagai acuan.
- Pengukuran Volatilitas: ATR (Average True Range) digunakan untuk menentukan besaran pips yang ideal.
6. Moving Average Trailing Exit:
- Penggunaan Exponential Moving Average (EMA): Menggunakan EMA-20 sebagai acuan Trailing Stop.
- Cocok saat Trending: Efektif saat pasar sedang trending, dengan waspada saat harga kembali ke trend utama setelah gagal crossing MA.
7. 1R Breakeven:
- Risk Reward 1:1: Memasang Trailing Stop tepat dengan posisi entry, menciptakan risk-reward ratio sebesar 1:1.
- Menggunakan Breakeven sebagai Skenario Terburuk: Stop Loss dibiarkan tetap di level entry, memberikan ruang luas bagi pergerakan harga saat volatilitas tinggi.
Strategi Trailing Stop memiliki peran penting dalam mengelola risiko dan mengamankan keuntungan dalam trading forex. Pemilihan strategi yang tepat tergantung pada kondisi pasar, volatilitas, dan preferensi trader. Penting untuk memahami karakteristik setiap strategi dan menerapkannya sesuai dengan situasi yang dihadapi. Dengan menggunakan Trailing Stop secara bijak, trader dapat meningkatkan peluang kesuksesan dalam jangka panjang.