Strategi Scalping Terbaik Menurut Alan Farley

Scalping merupakan salah satu strategi trading yang populer di kalangan trader, dengan banyak variasi yang dapat ditemui. Namun, salah satu strategi scalping terbaik yang direkomendasikan oleh Alan Farley mungkin layak untuk diperhatikan. Scalping melibatkan banyak peluang dalam satu kesempatan, dengan gaya trading yang agresif membutuhkan konsentrasi dan disiplin yang tinggi agar tidak berubah menjadi overtrading. Tidak banyak trader sukses yang mengaku menggunakan scalping sebagai strategi utama, namun demikian, mereka tetap dapat memberikan wawasan tentang teknik trading ini. Untuk mengenal lebih jauh tentang strategi scalping yang direkomendasikan oleh seorang pakar, mari kita lihat metode Alan Farley.



1. Entry dengan Moving Average Ribbon

Strategi scalping terbaik menurut Alan Farley dimulai dengan penggunaan kombinasi indikator klasik yang populer, yaitu Moving Average (MA). Anda dapat menggunakan tiga Simple Moving Average (SMA) dengan periode 5, 8, dan 13. Ketiga garis SMA ini akan membentuk channel dinamis yang menyerupai pita, yang dikenal sebagai Moving Average Ribbon. Untuk sinyal entry, perhatikan persilangan antara SMA 5 dengan SMA 8 dan 13. Jika SMA 5 memotong kedua garis SMA lainnya dari bawah ke atas saat harga sedang uptrend, itu menjadi sinyal BUY. Sebaliknya, jika harga sedang downtrend dan SMA 5 memotong SMA 8 dan 13 dari atas ke bawah, itu menjadi sinyal SELL.

2. Exit dengan Relative Strength/Weakness

Bagian penting dari sistem trading adalah menentukan cara keluar dari pasar agar posisi dapat berakhir dengan profit. Menurut Alan Farley, trader scalping dapat menggunakan kombinasi indikator Stochastic dan Bollinger Bands untuk menentukan poin exit. Persilangan garis-garis Stochastic di level overbought menandakan pembalikan turun, yang dapat menjadi sinyal exit untuk posisi BUY. Sebaliknya, persilangan bullish Stochastic di zona oversold dapat menjadi sinyal exit untuk posisi SELL. Untuk memfilter sinyal Stochastic yang kurang efektif di pasar trending, gunakan Bollinger Bands. Cari konfirmasi antara crossing Stochastic dengan pengujian harga di Upper/Lower Band dari Bollinger Bands.

3. Konfirmasi dengan Time Frame Lebih Besar

Strategi scalping terbaik tidak hanya memperhatikan kecepatan sinyal, tetapi juga memerlukan konfirmasi yang baik untuk bertahan secara konsisten. Alan Farley menyarankan penggunaan time frame yang lebih besar sebagai konfirmator. Jika Anda menggunakan time frame 30-menit untuk entry dan exit, gunakan time frame 1-jam untuk mengkonfirmasi arah trend. Hal ini akan mengurangi risiko noise di time frame kecil dan memberikan konfirmasi yang lebih kuat.


Scalping bisa dilakukan dengan berbagai indikator yang merespon pergerakan harga dengan cepat di time frame rendah. Namun, penting untuk diingat bahwa strategi teknikal hanya efektif saat pasar sedang trending atau sideways. Jika pasar tidak menunjukkan arah yang jelas, lebih baik hindari scalping dan tunggu peluang yang lebih baik. Pasar forex selalu aktif, jadi selalu ada peluang untuk trading di waktu yang tepat.