Strategi Trading Breakout Efektif di Sesi London: Likuiditas dan Volatilitas Tinggi

Bagi trader baru yang mencari aktivitas harga yang dinamis dan pergerakan cepat, sesi London pada jam 03.00 dini hari menjadi pilihan ideal. Dengan sekitar 35% dari volume transaksi harian terjadi selama sesi ini, para pelaku pasar dapat memanfaatkan likuiditas dan volatilitas tinggi. Artikel ini akan membahas strategi trading breakout yang efektif selama sesi London, menggarisbawahi pentingnya likuiditas dan volatilitas yang tinggi.



Ciri Khas Sesi London:

  1. 1. Aktivitas Transaksi Terbanyak:

    • Sesi London menjadi pusat aktivitas transaksi dengan sekitar 35% dari volume harian, menandakan tingginya partisipasi pelaku pasar.
  2. 2. Volatilitas dan Likuiditas Tinggi:

    • Dibuka setelah pasar Tokyo, sesi London membawa peningkatan volatilitas dan likuiditas. Peningkatan ini membuat harga bergerak lebih cepat, menciptakan peluang trading yang menarik.

Analisis pada EURUSD:

  1. 1. Pergerakan Rata-rata Pasca Sesi Asia:

    • Harga cenderung bergerak lebih cepat setelah sesi Asia ditutup, menciptakan peluang breakout yang menarik.
  2. 2. Support dan Resistance Lebih Mudah Ditembus:

    • Sesi London membuat support dan resistance lebih mudah ditembus dibandingkan sesi Asia, memungkinkan pergerakan harga yang signifikan.
  3. 3. Manfaat dari Kesalahan Pelaku Pasar:

    • Kesalahan dalam open posisi dapat menyebabkan penutupan transaksi lebih cepat, tetapi ketika benar, keuntungan cenderung maksimal.

Cara Trading Breakout di Sesi London:

  1. 1. Identifikasi Titik Support dan Resistance:

    • Trader mencari titik support dan resistance yang kuat sebagai dasar untuk breakout. Contohnya, pada EURUSD di 1.3000.
  2. 2. Open Posisi saat Breakout:

    • Setelah harga menembus garis support atau resistance, trader membuka posisi sesuai arah breakout.
    • Manajemen risiko sangat penting; trader bisa menutup transaksi jika harga tidak bertahan di luar level support atau resistance.
  3. 3. Manfaatkan Price Action:

    • Pengamatan price action tanpa terlalu bergantung pada indikator dapat membantu trader mengidentifikasi peluang breakout dengan lebih akurat.

Contoh Strategi Breakout pada EURUSD:

  • Dalam contoh EURUSD, trader bisa membuka posisi sell setelah harga menembus garis support pada 1.3000.
  • Manajemen risiko dengan menutup posisi jika harga tidak dapat bertahan di bawah level support.

Pentingnya Manajemen Risiko:

  • Cut loss menjadi strategi yang bijak jika harga kembali pada level sebelumnya setelah breakout tidak terbukti berkelanjutan.
  • Hanya jika harga menunjukkan kekuatan untuk melanjutkan tren, trader dapat mempertimbangkan mengumpulkan profit yang lebih tinggi.


Sesi London dengan likuiditas dan volatilitas tinggi memberikan peluang trading breakout yang menarik. Trader dapat memanfaatkan strategi ini dengan identifikasi support dan resistance yang tepat, manajemen risiko yang cermat, serta pemahaman yang baik terhadap price action. Meskipun strategi ini dapat memberikan hasil positif, penting untuk tetap berhati-hati dan terus mengasah keterampilan analisis pasar.