Strategi Trading Supply and Demand untuk Trader Pro

Jika Anda ingin meningkatkan kemampuan dalam memanfaatkan Supply and Demand untuk meraih profit yang lebih tinggi, artikel ini akan membahas strategi trading menggunakan konsep Supply and Demand untuk trader tingkat lanjutan. Jika Anda belum membaca artikel sebelumnya, disarankan untuk membaca "Panduan Dasar Trading Menggunakan Supply and Demand" terlebih dahulu sebelum melanjutkan ke pembahasan lanjutan dalam artikel ini. Pada artikel sebelumnya, Anda telah mempelajari konsep dasar, cara entry, menggambar zona keseimbangan, dan sistem trading menggunakan Supply and Demand. Sekarang, kita akan membahas cara trading tingkat lanjutan dengan strategi Supply and Demand.



Zona Keseimbangan Supply And Demand

Mari kita ulangi sedikit tentang zona keseimbangan agar tidak lupa. Zona keseimbangan adalah kondisi di mana jumlah pembeli dan penjual sama besarnya, tidak ada kekurangan atau surplus yang dapat menyebabkan perubahan harga secara signifikan. Secara sederhana, zona keseimbangan adalah kondisi pasar sideways, di mana tidak ada dominasi dari pembeli maupun penjual. Ketika pasar berada dalam kondisi sideways, kondisinya sama dengan zona keseimbangan di mana penawaran dan permintaan seimbang. Namun, apakah ada zona ketidakseimbangan dalam pasar? Dan bagaimana kaitannya dengan strategi trading menggunakan Supply and Demand? Artikel ini akan menjelaskan hal tersebut.

Zona Ketidakseimbangan Supply And Demand

Zona ketidakseimbangan adalah zona ekstrim di mana harga dapat bergerak secara signifikan. Pada zona ekstrim ini, terdapat perbedaan besar antara jumlah penawaran dan permintaan. Zona ketidakseimbangan sering dimanfaatkan untuk mengidentifikasi titik penting dalam Reversal maupun Retracement di pasar. Mengapa demikian? Perlu diingat bahwa zona keseimbangan terjadi karena adanya tawar-menawar antara penjual dan pembeli, namun zona ketidakseimbangan terbentuk karena adanya kecenderungan dan bias mengenai arah pergerakan harga. Zona ini sering digunakan oleh trader ritel maupun bank untuk menempatkan order besar mereka dan seringkali disebut sebagai area likuiditas tinggi. Zona likuiditas tinggi menawarkan eksekusi dengan risiko kecil dan peluang besar. Meskipun zona ini dapat menjadi patokan untuk menentukan titik Reversal maupun Continuation di pasar, tidak ada yang benar-benar tahu ke mana harga akan bergerak.

Berikut adalah contoh struktur dasar zona ketidakseimbangan dalam sebuah candlestick:

  • Zona Supply: Zona di mana terdapat banyak penjual yang siap menjual barangnya.
  • Zona Demand: Zona di mana terdapat banyak pembeli yang siap membeli barang.

Sebagai contoh, perhatikan sebuah candlestick Pin Bar dengan sumbu panjang di atasnya. Menurut Steve Nison, Pin Bar seperti itu menunjukkan kekuatan penjualan dalam pasar. Anda dapat mempertimbangkan untuk entry posisi sell ketika melihat terbentuknya Pin Bar semacam itu. Semakin panjang sumbu candle, semakin besar tekanan jualnya. Dalam perspektif Supply and Demand, anatomi candle tersebut menggambarkan perbandingan antara penawaran dan permintaan. Semakin panjang sumbu candle bagian atas (Supply) dibandingkan dengan sumbu bagian bawah (Demand), semakin besar kemungkinan harga akan turun dengan kuat, dan sebaliknya.

Jenis-Jenis Zona Ketidakseimbangan

Secara umum, terdapat dua jenis zona ketidakseimbangan: zona Supply dan zona Demand. Kedua zona ini juga dapat dibagi menjadi zona Continuation (penerusan harga) dan zona Reversal (pembalikan harga).

  1. 1. Zona Continuation:

    • Drop Base Drop Supply (DBD Supply): Zona yang menandai penurunan harga lanjutan secara signifikan setelah pullback dari zona keseimbangan.
    • Rally Base Rally Demand (RBR Demand): Zona yang menandai kenaikan harga lanjutan secara signifikan setelah pullback dari zona keseimbangan.

  2. 2. Zona Reversal:

    • Rally Base Drop Supply (RBD Supply): Zona yang menandai pembalikan harga dari kenaikan menjadi penurunan.
    • Drop Base Rally Demand (DBR Demand): Zona yang menandai pembalikan harga dari penurunan menjadi kenaikan.

Cara Menggambar Zona Ketidakseimbangan

Menggambar zona ketidakseimbangan jauh lebih mudah daripada menggambar zona keseimbangan karena Anda dapat menggunakan pola candlestick yang sudah terkenal. Beberapa pola candlestick yang sering digunakan sebagai patokan untuk menggambar zona ketidakseimbangan adalah Engulfing, Harami, Piercing, dan Doji.

Sistem Trading Dengan Supply And Demand Zona Ketidakseimbangan

Sebelum memulai trading menggunakan zona ketidakseimbangan, penting untuk selalu mengingat empat aturan penting yang telah dipelajari sebelumnya:

  1. Sell hanya di Supply.
  2. Buy hanya di Demand.
  3. Selalu lihat ke kiri.
  4. Selalu perhitungkan risiko secara detail.

Sistem trading ini terutama difokuskan pada Entry Pullback, Retest, dan Retracement. Namun, Anda juga dapat menggunakan gaya trading Counter Trend atau Follow Trend.

Market Filter

Langkah pertama adalah menyaring pasar dengan menandai zona ketidakseimbangan pada time frame daily atau weekly. Ini membantu Anda melihat posisi harga saat ini dari perspektif skala besar. Misalnya, jika harga saat ini berada di zona Demand, Anda dapat fokus mencari peluang entry buy pada time frame yang lebih kecil.

Setup Trading

Setup trading tidak hanya melibatkan melihat tren secara keseluruhan, tetapi juga melihat posisi harga saat ini dalam time frame besar. Oleh karena itu, Anda perlu menandai zona ketidakseimbangan berdasarkan time frame daily atau weekly. Sesuaikan time frame dengan gaya trading Anda, misalnya swing trader atau day trader, lalu gunakan time frame H4 dan H1.

Entry

Entry dalam strategi ini dapat dilakukan melalui Pullback, Retracement, atau Retest pada zona ketidakseimbangan Supply And Demand. Ketentuan entry tidak sulit, semakin sering zona tersebut