Beberapa Catatan tentang Trik Hedging dalam Trading Forex

Strategi hedging atau locking dapat digunakan secara konvensional atau sebagai trik dalam trading forex. Namun, apa perbedaannya? Strategi hedging yang konvensional umumnya digunakan untuk mengatasi kerugian dengan mengunci posisi trading melalui entry pada posisi yang berlawanan dengan posisi sebelumnya. Seorang trader mungkin membuka posisi beli (buy), tetapi ketika harga turun, ia membuka posisi jual (sell) pada pasangan mata uang yang sama untuk mencegah kerugian yang lebih besar. Jika harga berbalik, ia kemudian menutup salah satu posisi untuk membuka kunci tersebut. Cara ini umumnya dilakukan oleh trader pemula jika merasa telah salah posisi.


Namun, ada juga strategi hedging yang bertujuan untuk memperoleh profit dari awal, bukan karena merasa salah posisi. Seorang trader mungkin membuka posisi jual dan beli pada harga yang sama dalam waktu yang relatif singkat. Misalnya, trader A membuka posisi jual EUR/USD pada harga 1.3300 dan kemudian membuka posisi beli pada harga yang sama. Jika harga turun ke level 1.3200, trader A menutup posisi jualnya dengan profit 100 pip dan membiarkan posisi belinya terbuka. Kemudian, ia membuka dua posisi baru, yaitu jual dan beli pada level 1.3200. Jika harga kembali naik ke level 1.3300, trader A akan menutup ketiga posisi tersebut, dengan posisi beli yang telah terbuka sebelumnya menjadi impas, dan dua posisi baru tetap seimbang. Dengan demikian, trader A memperoleh profit 100 pip dari posisi jual yang dibuka pertama kali. Jika harga terus turun, trader A dapat menggunakan posisi jual yang baru untuk mengunci posisi beli pertama dan membuka dua posisi baru pada harga yang sama, dan seterusnya hingga mendapatkan profit.

Bagi trader berpengalaman, trik ini memang dapat menghasilkan profit. Namun, ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan:

  1. Berlatih Terlebih Dahulu: Trader pemula disarankan untuk berlatih menggunakan trik ini pada akun demo sebelum mencobanya pada akun live. Beberapa broker mungkin melarang penggunaan trik ini, jadi pastikan untuk memeriksa peraturan broker Anda sebelum mulai.

  2. Kesulitan dalam Eksekusi: Tidak mudah untuk mendapatkan harga beli dan jual yang sama persis, terutama dengan pending order. Eksekusi otomatis dengan Expert Advisor (EA) mungkin dapat membantu, tetapi terkadang sulit dilakukan saat pasar sedang sepi.

  3. Kondisi Pasar yang Cocok: Trik ini lebih efektif saat pasar bergerak dalam kisaran (sideways), bukan saat pasar bergerak dalam tren yang kuat.

  4. Target Profit yang Realistis: Target profit harus relatif besar untuk trik ini berhasil. Jika hanya menginginkan beberapa pip, trik ini mungkin tidak efektif.

  5. Kesabaran dan Evaluasi: Diperlukan kesabaran tinggi untuk menunggu pergerakan harga mencapai level tertentu. Selalu lakukan evaluasi setiap beberapa kali trading untuk memastikan trik ini sesuai dengan strategi Anda.

Jika setelah beberapa kali mencoba dan tidak menghasilkan profit, mungkin trik ini bukan untuk Anda. Selalu ingat untuk menyesuaikan strategi trading dengan gaya dan tujuan Anda masing-masing.