Pengantar Sistem Scalping TMT: Meningkatkan Profitabilitas Anda dengan Tren, Momentum, dan Trendline

Dalam dunia trading, terdapat berbagai strategi scalping yang tersedia, dan salah satunya adalah menggunakan sistem TMT. Bagaimana cara kerjanya dan bagaimana Anda dapat menerapkannya? Mari kita jelajahi bersama.

Apa itu Sistem Scalping TMT?

Sistem trading TMT, yang merupakan singkatan dari Trend-Momentum-Trendline, adalah strategi scalping yang menggabungkan sejumlah indikator tren dan osilator. Dikembangkan untuk digunakan pada MetaTrader 4 dengan fokus pada kerangka waktu rendah, strategi ini mengandalkan penetrasi tren dan momentum pasar untuk memperoleh peluang masuk pasar yang menguntungkan. TMT ditujukan bagi trader harian atau scalper, dengan rekomendasi untuk digunakan selama sesi perdagangan Eropa dan Amerika karena tingkat volatilitas yang tinggi. Transaksi lebih disarankan untuk dibuka sesuai arah Candle harian D1.

Untuk menerapkan strategi ini, disarankan untuk memilih trading jangka pendek pada kerangka waktu M5-M15 dengan penggunaan chart harian. Anda dapat memilih pasangan mata uang apa pun, tetapi sebaiknya fokus pada pair Mayor. Dan seperti biasanya, praktikkan strategi ini terlebih dahulu pada akun demo sebelum menggunakannya secara live.

Cara Menggunakan Sistem Scalping TMT

Berikut adalah alat-alat yang diperlukan untuk menggunakan sistem TMT:

  1. Dua EMA (Exponential Moving Average) dengan periode 20 dan 7 untuk menentukan arah tren harian.
  2. Dua Oscillator: MFI (Money Flow Index) dan RSI (Relative Strength Index) untuk mengukur momentum pasar.
  3. Tampilan grafik menggunakan Candle Daily untuk menunjukkan tren saat ini dan level Support dan Resistance dari kerangka waktu yang lebih tinggi.

Prinsip Penggunaan Sistem Scalping TMT

Seperti strategi trading lainnya, TMT menggunakan algoritma tertentu untuk mencari sinyal masuk pasar. Sinyal-sinyal ini ditentukan oleh kombinasi indikator dan garis tren sebagai filter tambahan.

Ketentuan untuk Posisi Jual (Sell):

  • Candle Daily berwarna merah.
  • Bar merah terbentuk di RSI.
  • Bar merah muda terbentuk di MFI Meter.
  • EMA 7 berada di bawah EMA 20, menunjukkan downtrend.
  • Harga berada di antara EMA 7 dan 20.

Ketentuan untuk Posisi Beli (Buy):

  • Candle Daily berwarna hijau.
  • Bar biru terbentuk di RSI.
  • Bar biru terbentuk di MFI Meter.
  • EMA 7 berada di atas EMA 20, menunjukkan uptrend.
  • Harga berada di antara EMA 7 dan 20.

Ketika semua kondisi terpenuhi, tarik garis tren dari titik tertinggi (untuk buy) atau terendah (untuk sell), dan tunggu sampai harga menembus garis tersebut.

Jangan lupa untuk memperhatikan rasio risiko/return (Risk/Reward Ratio) selama trading. Berdasarkan rekomendasi strategi ini, rasio Stop Loss dan Take Profit adalah 1:1, dengan stop-loss yang disarankan sekitar 10-20 pips.

Strategi scalping semakin diminati oleh trader, dan dengan memahami berbagai pendekatan yang ada, Anda dapat memilih strategi yang sesuai dengan gaya trading Anda. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua broker mengizinkan strategi scalping. Oleh karena itu, pastikan untuk memilih broker yang mendukung strategi scalping agar dapat memanfaatkan potensi strategi dengan baik.