Sebagai seorang trader harian, menjaga keberlangsungan akun merupakan hal yang sangat penting. Salah satu kunci utama dalam hal ini adalah memiliki rencana keluar yang jelas. Pada dasarnya, hal yang paling krusial adalah cara menetapkan tingkat risiko atau level stop. Banyak trader harian yang hanya asal menetapkan stop loss tanpa memperhitungkan persentase potensi kerugian, bahkan ada yang tidak menetapkan stop loss sama sekali atau baru menetapkannya setelah mengalami kerugian yang signifikan. Jika tidak diperhitungkan dengan baik, risiko yang tidak terkontrol akan berpotensi merusak akun trading, terutama bagi mereka yang beraktivitas pada time frame rendah seperti scalper atau trader harian.
Berikut adalah beberapa tips untuk menetapkan level stop dan menghitung risiko berdasarkan persentase dari akun trading Anda:
1. Menentukan Level Stop Loss
Langkah pertama dalam manajemen risiko adalah menetapkan level stop loss. Hal ini sebaiknya dilakukan sebelum eksekusi entry sesuai dengan strategi yang digunakan. Ada beberapa metode untuk menentukan level stop, salah satu metode yang sederhana namun efektif adalah dengan menggunakan level resistance atau support sebagai acuan. Identifikasi level resistance atau support dapat dilakukan melalui analisis price action, Fibonacci (retracement atau expansion), atau menggunakan pivot points.
Logika di balik cara ini adalah untuk posisi sell, trader akan keluar dari pasar ketika resistance telah ditembus, yang menandakan kemungkinan terjadinya kelanjutan tren naik dengan pembentukan level high baru. Sebaliknya, untuk posisi buy, trader akan keluar dari pasar ketika support telah ditembus. Sebagai contoh, trader dapat menggunakan Camarilla pivot points (daily pivot) pada time frame 30 menit untuk menentukan level stop:
- Range potensial untuk entry sell berada di antara resistance R2 dan R3 setelah harga gagal menembus R3. Level stop yang logis adalah beberapa pip di atas R4, dengan asumsi bahwa jika posisi sell tidak valid, kemungkinan akan terbentuk level high baru yang cenderung menembus resistance R4.
2. Menentukan Besar Resiko Berdasarkan Persentase dari Equity Account Trading
Langkah selanjutnya adalah menentukan besarnya risiko berdasarkan persentase dari ekuitas akun trading Anda. Salah satu aturan yang umum diterapkan adalah aturan 1% per trade. Misalnya, jika saldo akun Anda adalah USD 10,000, maka risiko maksimum per trade adalah USD 100.
Dengan menggunakan contoh EUR/USD di atas, jika Anda menetapkan stop loss sebesar 25 pip, maka risiko untuk trade tersebut adalah USD 100 / 25 = USD 4. Jika Anda trading dalam mini lot (per pip-nya = USD 1), maka ukuran lot Anda adalah USD 4 / USD 1 = 4 lot. Jika Anda trading dalam regular atau standard lot (per pip-nya = USD 10), maka ukuran lot Anda adalah USD 4 / USD 10 = 0.4 lot.
Setiap trade mungkin memiliki ukuran lot yang berbeda tergantung pada jarak pip dari level stop loss. Risiko per trade sebaiknya tidak melebihi 5% dari ekuitas akun Anda.
Dengan menerapkan strategi management risiko yang baik seperti ini, Anda dapat menjaga keberlangsungan akun trading Anda dan mengurangi risiko kerugian yang tidak terkontrol.