8 Strategi Trading Populer dan Pro Kontranya

Apapun sistem trading yang digunakan tidak luput dari pro dan kontra, termasuk dalam 8 strategi trading populer ini. Strategi trading forex sering didefinisikan sebagai metode yang digunakan oleh trader untuk membuka posisi Jual (Sell) dan Beli (Buy) pada pasangan mata uang tertentu. Dalam praktiknya, sebagian besar strategi trading populer dibangun dari analisis fundamental, teknikal, atau kombinasi keduanya. Ada banyak pilihan strategi trading forex yang dapat diikuti oleh trader, mulai dari yang paling populer hingga yang mengaplikasikan penyesuaian khusus. Realitanya, hampir setiap trader mempunyai gaya, modal trading dan psikologi yang berbeda-beda, sehingga kriteria strategi trading paling ideal untuk masing-masing trader pun bervariasi.  Setiap strategi trading forex tidak ada yang sempurna dan pasti memiliki pro dan kontra. Nah, kali ini saya akan merangkum 8 strategi trading populer beserta pro dan kontranya.


  1. Price Action

    • Pro:
      • Mudah diterapkan dan dianggap akurat.
      • Tidak memerlukan banyak indikator, sehingga chart lebih rapi dan mudah dipahami.
      • Cocok untuk pemula.
    • Kontra:
      • Perlu menghafal banyak pola candlestick.
      • Trader akan mudah terjebak pada sinyal palsu karena kurang berpengalaman .
      • Dibutuhkan usaha yang lebih besar dalam membaca pasar.
      • Membutuhkan waktu yang agak lama untuk mendapatkan entry (tergantung TF yang digunakan).
      • Diperlukan ketelitian untuk mengenali pola candlestick.
  2. Range Trading

    • Pro:
      • Kesempatan trading mudah ditemukan.
      • Rasio Risiko/Belanja Menguntungkan.
    • Kontra:
      • Memerlukan waktu lama untuk mendapatkan keuntungan, tidak cocok untuk Scalper.
      • Memerlukan pemahaman yang kuat di analisis teknikal.
  3. Position Trading

    • Pro:
      • Bisa mendatangkan profit maksimal.
      • Rasio Risiko/Belanja Positif.
    • Kontra:
      • Kesempatan trading sangat jarang.
      • Memerlukan kemampuan analisis teknikal dan fundamental.
  4. Trend Following

    • Pro:
      • Mudah diterapkan dan kesempatan trading mudah ditemukan.
      • Rasio Risiko/Belanja Menguntungkan.
    • Kontra:
      • Memerlukan waktu yang lama untuk mendapatkan profit, tidak cocok untuk Scalper.
      • Memerlukan pemahaman yang kuat di analisis teknikal.
  5. Scalping

    • Pro:
      • Cepat mendapatkan keuntungan.
      • Faktor fundamental tidak terlalu berpengaruh bagi para scalper.
    • Kontra:
      • Akan sangat melelahkan jika dieksekusi secara manual.
      • Beberapa broker melarang scalping.
      • Jika kurang berpengalaman, mudah terjebak oleh noise harga.
  6. Swing Trading

    • Pro:
      • Sinyal trading mudah ditemukan.
      • Analisis forex dapat dilakukan dengan lebih leluasa.
      • Potensi profit lebih optimal.
    • Kontra:
      • Memerlukan pemahaman analisis teknikal yang baik.
      • Lebih membosankan untuk trader aktif, karena memerlukan waktu yang cukup lama.
      • Profit trading tidak bisa sering diraih.
  7. Day Trading

    • Pro:
      • Kesempatan trading mudah ditemukan.
      • Risiko yang diterima ada di kisaran menengah.
      • Memerlukan waktu singkat.
    • Kontra:
      • Memerlukan pemahaman analisis teknikal yang baik.
      • Bisa membuat frustrasi jika pasar sepi atau cenderung sideways.
      • Memerlukan kejelian melihat sinyal untuk tidak ketinggalan momentum entry.
  8. Carry Trade

    • Pro:
      • Terhindar dari risiko noise jangka pendek.
      • Rasio Risiko/Belanja berada di titik tengah.
    • Kontra:
      • Memerlukan pemahaman yang kuat tentang pasar forex.
      • Peluang trading jarang.
      • Memerlukan pemahaman mendalam tentang analisis fundamental.

Dengan memahami pro dan kontra dari masing-masing strategi trading, seorang trader dapat memilih strategi yang paling sesuai dengan gaya dan tujuannya dalam bertrading. Perlu diingat bahwa tidak ada strategi trading yang sempurna, dan kemampuan untuk mengelola risiko juga sangat penting dalam mencapai kesuksesan dalam trading forex.