Gap trading terjadi ketika terjadi peristiwa pasar yang memiliki dampak signifikan, mengakibatkan terjadinya gap harga pada pembukaan market pekan berikutnya. Hari Jumat seringkali dianggap memiliki aura misterius dalam trading, namun apakah benar demikian?
Trader sering kali menghindari trading di hari Jumat karena khawatir akan terjadi gap trading. Ini karena hari Jumat merupakan hari terakhir dalam minggu kerja dan pasar akan libur. Segala macam peristiwa pasar yang terjadi pada hari Jumat tidak akan langsung tercermin dalam harga karena pasar tutup, sehingga dapat menyebabkan terjadinya gap harga pada pembukaan market pekan berikutnya.
Gap trading dianggap menakutkan karena efeknya yang tidak pasti. Gap trading terjadi karena adanya event pasar yang berdampak kuat, seperti berita ekonomi atau politik, namun tidak semua efek dari event tersebut bisa diserap pasar pada hari itu. Sehingga ketika pasar buka di awal pekan berikutnya, terjadi perbedaan harga yang menciptakan gap.
Meskipun gap trading terkadang dapat menghasilkan profit jika dimanfaatkan dengan benar, namun tetap ada risiko yang harus diperhatikan. Gap yang mendukung posisi trading Anda bisa menguntungkan, namun sebaliknya gap yang berlawanan dengan posisi Anda dapat menyebabkan kerugian yang besar.
Solusi terbaik untuk mengatasi gap trading adalah dengan mencari jalan tengah. Anda bisa menghindari gap dengan menutup posisi sebelum pasar tutup di akhir pekan atau melindungi posisi dengan Stop Loss. Atau, Anda juga dapat mencari peluang gap trading dengan memasang pending order menjelang penutupan pasar di akhir pekan.
Jadi, meskipun hari Jumat sering dianggap sebagai hari misterius dalam trading, namun dengan pemahaman yang tepat tentang gap trading dan penerapan strategi yang sesuai, Anda dapat tetap melakukan trading dengan aman dan menghindari risiko yang tidak perlu. Jadi, tidak ada alasan untuk menyebut Jumat sebagai hari yang penuh misteri untuk trading jika Anda telah memahami cara mengelola gap trading dengan baik.