Menangkap Reversal Dengan Pola Lonjakan dan Terusan

Jika Anda mencari cara untuk menangkap sinyal reversal dengan pola sederhana yang memiliki akurasi tinggi, pola lonjakan dan terusan bisa menjadi pilihan yang menarik. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang analisa pola ini dan bagaimana Anda dapat menggunakannya dalam trading forex.



Analisa Reversal Dengan Pola Lonjakan Dan Terusan

Pola Lonjakan dan Terusan (Bump and Run Reversal atau BARR) adalah pola formasi harga yang membantu dalam mendeteksi kemungkinan reversal di penghujung tren. Pola ini cukup sederhana dalam bentuknya namun memiliki tingkat akurasi yang tinggi. Pola ini terdiri dari dua fase utama: lonjakan harga tajam yang diikuti oleh reversal dari tren sebelumnya.

Konfirmasi Sinyal, Tingkatkan Akurasi

Untuk meningkatkan akurasi sinyal reversal menggunakan pola lonjakan dan terusan, ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan saat pola ini terbentuk:

  1. Derajat kemiringan trend umum: Perhatikan derajat kemiringan tren sebelum terjadi lonjakan. Tren ideal berada di antara 30 hingga 45 derajat.

  2. Derajat kemiringan pola lonjakan: Kemiringan pola lonjakan sebaiknya berada di antara 45 hingga 60 derajat. Kemiringan di luar batas tersebut dapat mengurangi validitas pola.

  3. Volume trading: Awasi perubahan volume trading saat terjadi lonjakan harga. Lonjakan biasanya terjadi saat volume trading meningkat.

  4. Perbandingan panjang lonjakan harga: Panjang pola lonjakan yang baru (A2) sebaiknya setidaknya dua kali lebih panjang dari lonjakan sebelumnya (A1) saat volume trading masih relatif stagnan.

  5. Konfirmasi Reversal: Sinyal reversal dapat dikonfirmasi ketika harga berhasil menembus garis tren.

Aplikasi Pola Lonjakan Dan Terusan

Pola ini dapat ditemukan pada berbagai time frame, namun biasanya lebih mudah ditemukan pada time frame daily karena tren cenderung lebih konsisten. Anda dapat menggunakan pola ini untuk menentukan posisi entry dan stop loss, sementara take profit dapat ditentukan berdasarkan kondisi pasar yang fleksibel.

Contoh Penerapan Pola Lonjakan Dan Terusan

Sebagai contoh, pada pair EUR/USD dengan timeframe daily, pola lonjakan dan terusan bearish terlihat saat tren bearish memiliki kemiringan sekitar 30 derajat. Lonjakan harga terjadi saat volume trading meningkat. Anda dapat mempersiapkan posisi entry ketika harga berhasil menembus garis tren, sementara stop loss dapat ditempatkan di antara ujung pola lonjakan dan posisi entry. Take profit dapat ditentukan berdasarkan kondisi pasar dan level resistansi.

Dengan memperhatikan kriteria-kriteria tersebut dan menerapkan pola lonjakan dan terusan dengan tepat, Anda dapat meningkatkan kemungkinan sukses dalam menangkap sinyal reversal di pasar forex.