Trading kuantitatif adalah metode trading yang menggunakan model matematika dan algoritma untuk menentukan keputusan trading secara otomatis. Dalam trading ini, perhitungan matematis dilakukan untuk menentukan kapan harus masuk dan keluar dari pasar, menghilangkan intervensi manusia setelah sistem tersebut berjalan. Strategi kuantitatif merupakan inti dari sistem trading mekanis atau otomatis, yang biasanya menggunakan data harga dan volume untuk melakukan perhitungan.
Komponen Utama Strategi Kuantitatif
- Data Input: Menggunakan harga, volume, dan terkadang data waktu untuk mengidentifikasi pola harga.
- Model Matematika: Menggunakan persamaan atau algoritma kompleks untuk menentukan pola dalam pergerakan harga.
- Eksekusi Otomatis: Sistem dapat secara otomatis mengeksekusi perintah beli atau jual setelah semua kondisi terpenuhi.
- Manajemen Risiko: Mengatur parameter seperti stop loss, target keuntungan, jumlah maksimum perdagangan, dan drawdown maksimum.
Kategori Strategi Trading Kuantitatif dalam Forex
- Trend Following: Mengidentifikasi tren dan mengambil posisi yang searah dengan tren tersebut, menggunakan indikator seperti rata-rata bergerak.
- Mean Reversion: Menentukan kapan harga akan berbalik arah menggunakan indikator seperti RSI atau Stochastic Oscillator.
- High Frequency Trading (HFT): Menggunakan data tick atau periode waktu sangat singkat untuk menentukan gerakan harga berikutnya dan melakukan banyak perdagangan dengan perubahan harga kecil.
Platform Trading Kuantitatif
- Zorro: Menyediakan alat untuk trader yang dapat menulis kode dalam C, Python, dan R.
- S#: Memungkinkan pembuatan strategi kuantitatif dan menghubungkannya dengan berbagai broker.
- Quantiacs: Platform gratis yang menggunakan Python dan menyelenggarakan kontes untuk menguji strategi quant.
- Algowizard: Memiliki antarmuka grafis untuk membuat strategi otomatis dengan sekali klik.
- Blueshift: Menyediakan alat untuk menulis strategi dengan blok visual atau dari awal menggunakan Python.
- MT4 & MT5: Platform trading yang populer di kalangan trader ritel, menawarkan back testing dan analisis kuantitatif.
Perusahaan Trading Kuantitatif
Institusi seperti hedge fund dan CTA (Commodities Trading Advisor) sering menggunakan strategi kuantitatif. Dana kuantitatif ini cenderung memberikan return yang lebih tinggi, namun memerlukan investasi minimum yang tinggi dan terkadang hanya tersedia bagi investor terakreditasi.
Trading Kuantitatif Kripto
Perdagangan kuantitatif dalam kripto menghadapi tantangan unik karena volatilitas dan likuiditas yang rendah. Strategi kuantitatif dalam kripto sering menggunakan data harga dan volume, namun harus diadaptasi untuk mengatasi likuiditas rendah dan dampak berita utama.
Kelebihan dan Kekurangan Trading Kuantitatif
Kelebihan:
- Efisiensi: Eksekusi perdagangan lebih cepat dan presisi.
- Data Handling: Memproses dan menganalisis jumlah data besar secara real-time.
- Objektivitas: Mengurangi dampak emosi dalam keputusan trading.
- Backtesting: Memungkinkan pengujian strategi dengan data historis.
- Potensi Return: Dapat mengidentifikasi pola dan tren yang tidak terlihat oleh trader manusia.
Kekurangan:
- Ketergantungan pada Teknologi: Rentan terhadap kesalahan atau hacking.
- Pemahaman Pasar Terbatas: Mungkin kurang memahami kondisi pasar mendasar.
- Kurang Fleksibilitas: Sulit beradaptasi dengan kondisi pasar yang berubah.
- Overfitting: Risiko model yang terlalu disesuaikan dengan data masa lalu.
- Risiko Black Swan: Tidak dapat mengakuntasi kejadian pasar yang jarang atau tidak terduga.
Trading kuantitatif semakin populer dengan lebih banyak investor dan institusi yang menggunakan strategi ini. Trader ritel juga mulai terlibat melalui berbagai platform online. Namun, penting untuk mengevaluasi keterampilan dan waktu yang tersedia sebelum terjun ke perdagangan kuantitatif secara besar-besaran, atau mempertimbangkan untuk berinvestasi dengan institusi yang mengkhususkan diri dalam perdagangan kuantitatif.