Resiko Versus Perolehan dalam Trading

Dalam dunia trading, resiko versus perolehan sering kali diukur melalui rasio risk/reward. Trader yang berhasil selalu memperhitungkan rasio risk/reward yang positif, yang berarti potensi keuntungan lebih besar daripada potensi kerugian. Berdasarkan riset pada perilaku trader sukses, ditemukan bahwa mereka cenderung menghindari kesalahan umum yang dilakukan oleh trader yang sering mengalami kerugian. Hasil riset tersebut juga menunjukkan bahwa trader sukses memiliki tingkat konsistensi dalam menghasilkan profit yang meningkat dari waktu ke waktu.

Salah satu ciri utama dari trader sukses adalah kemampuan mereka untuk menentukan resiko yang lebih kecil daripada potensi keuntungan yang diharapkan. Ketika mengidentifikasi sebuah peluang trading, trader tersebut juga harus memperhitungkan resiko yang terkait. Resiko dalam trading merupakan kemungkinan mengalami kerugian, dan trader sukses selalu berupaya untuk meminimalkan resiko sebanyak mungkin.


Software Trading dan Manajemen Resiko

Belakangan ini, semakin banyak software trading dan robot yang menawarkan berbagai strategi trading kepada para trader. Dalam menggunakan software semacam ini, trader akan trading berdasarkan strategi yang telah diprogram ke dalam software tersebut. Salah satu cara untuk menilai efektivitas sebuah software adalah dengan melakukan uji coba mundur atau back-test dalam jangka waktu tertentu, biasanya enam bulan ke belakang, untuk mengetahui rasio risk/reward yang dihasilkan.

Selain itu, karena kebenaran dari strategi trading dalam software tersebut tidak bisa dipastikan, trader dapat menguji strategi tersebut pada kondisi pasar yang berbeda, baik saat pasar sedang trending maupun saat pasar bergerak sideways. Dari hasil pengujian ini, trader dapat mengetahui rata-rata trade yang profit dan rata-rata trade yang loss yang dihasilkan oleh software tersebut.

Studi Kasus: Perbandingan Software Trading

Sebagai contoh, kita dapat membandingkan dua software trading dengan dua strategi yang berbeda yang telah diuji selama enam bulan pada kondisi pasar yang sedang trending kuat. Software pertama memiliki rata-rata trade yang profit lebih besar daripada software kedua. Hal ini menunjukkan bahwa software pertama lebih efektif dalam mengikuti tren pasar.

Dari hasil pengujian ini, kita dapat menyimpulkan bahwa software yang lebih "trend follower" lebih sesuai untuk kondisi pasar yang sedang trending kuat. Misalnya, jika kita trading pasangan mata uang CHF/JPY dan pasar sedang trending, maka kita dapat menggunakan software yang memiliki rasio trade yang profit lebih besar daripada trade yang loss, karena ini menunjukkan bahwa software tersebut lebih mampu mengikuti tren pasar dengan baik.