Break and retest adalah strategi trading populer yang digunakan untuk memanfaatkan pergerakan harga di pasar dengan mengidentifikasi level support dan resistance yang signifikan. Strategi ini melibatkan dua tahap:
- Breakout: Harga menembus level support atau resistance yang kuat.
- Retest: Harga kembali ke level yang telah ditembus untuk menguji apakah level tersebut sekarang berfungsi sebagai support atau resistance baru.
Langkah-Langkah Menggunakan Teknik Break and Retest
1. Identifikasi Level Support dan Resistance
- Temukan level harga yang telah diuji beberapa kali sebelumnya.
- Level support adalah area di mana harga sering berhenti turun dan mulai naik.
- Level resistance adalah area di mana harga sering berhenti naik dan mulai turun.
2. Konfirmasi Breakout
- Harga harus menembus level support atau resistance yang telah diidentifikasi.
- Pastikan harga penutupan candlestick berada di atas resistance atau di bawah support untuk mengonfirmasi breakout.
3. Tunggu Retest
- Setelah breakout, tunggu harga kembali ke level yang telah ditembus.
- Retest mengkonfirmasi bahwa level tersebut sekarang berfungsi sebagai support atau resistance baru.
4. Entry Posisi
- Masuk posisi buy jika harga berhasil menembus level resistance dan kemudian kembali menguji level tersebut sebagai support yang baru
- Masuk posisi sell jika harga berhasil menembus support dan kembali menguji level tersebut sebagai resistance baru.
- Tempatkan stop loss di bawah level support baru (untuk buy) atau di atas level resistance baru (untuk sell).
Cara Mengidentifikasi Peluang Entry Break and Retest
Menggunakan Pola Chart
- Double Top/Bottom: Pola ini menunjukkan potensi pembalikan tren.
- Head and Shoulders: Pola ini juga menunjukkan potensi pembalikan tren.
- Flag dan Pennant: Pola kelanjutan tren yang menunjukkan konsolidasi sebelum harga melanjutkan tren utama.
Menggunakan Indikator Teknis
- Moving Averages: Garis rata-rata pergerakan harga membantu mengidentifikasi level-level support dan resistance yang berubah-ubah.
- RSI (Relative Strength Index): Indikator ini membantu mengidentifikasi kondisi overbought atau oversold.
- Trendline: Garis tren yang menghubungkan level tertinggi atau terendah untuk menunjukkan arah tren.
Perbedaan Retest dan Pullback
Retest
- Terjadi ketika harga kembali ke level support atau resistance yang telah ditembus untuk menguji validitas breakout.
- Memberikan konfirmasi bahwa breakout tersebut valid dan memungkinkan entry dengan keyakinan lebih tinggi.
Pullback
- Pergerakan harga yang sementara berlawanan dengan tren utama sebelum melanjutkan tren tersebut.
- Pullback tidak selalu kembali ke level support atau resistance yang jelas.
Manajemen Risiko dalam Trading Break and Retest
Penempatan Stop Loss
- Tempatkan stop loss di bawah level support baru atau di atas level resistance baru untuk melindungi modal dari pergerakan harga yang berlawanan.
Penggunaan Trailing Stop
- Gunakan trailing stop untuk mengunci keuntungan saat harga bergerak sesuai arah yang diharapkan.
Penentuan Ukuran Posisi
- Gunakan ukuran posisi yang sesuai dengan toleransi risiko dan modal yang Anda miliki. Hindari melakukan perdagangan berlebihan dan pastikan setiap perdagangan memiliki rencana yang terperinci.
Teknik trading break and retest adalah strategi yang efektif untuk memanfaatkan breakout harga dengan risiko yang lebih terukur. Dengan menunggu retest, trader dapat mengonfirmasi validitas breakout dan masuk posisi dengan keyakinan lebih tinggi. Penting untuk terus memantau pergerakan harga dan menggunakan manajemen risiko yang baik untuk meminimalkan kerugian dan memaksimalkan keuntungan.
Dengan memahami dan menerapkan teknik ini, trader dapat meningkatkan peluang kesuksesan dalam bertrading di pasar keuangan.