7 Rahasia Penting tentang Price Action yang Wajib Diketahui

Trading dengan Price Action merupakan salah satu metode analisa teknikal sederhana tanpa indikator. Metode ini langsung menggunakan pola-pola harga sebagai sinyal, sehingga akurasinya tidak diragukan lagi. Berikut ini adalah 7 rahasia Price Action yang mungkin bisa meningkatkan kualitas analisa Anda:


1. Order Absorption

Biasanya, kita mendengar prinsip bahwa semakin sering support atau resistance diuji, semakin kuat posisinya. Namun, dalam skenario breakout, justru sebaliknya. Kekuatan buyer dan seller berubah setiap kali harga menguji level support atau resistance. Saat harga mendekati resistance dalam uptrend, seller cenderung masuk untuk merealisasikan keuntungan. Namun, pada pengujian berikutnya, kekuatan seller berkurang, sehingga resistance semakin lemah. Fenomena ini dikenal sebagai order absorption.

Ciri-Ciri Order Absorption:

  • Harga kembali ke level support atau resistance semakin cepat setelah retest.
  • Pola chart seperti Triangle dan Cup and Handle juga didasarkan pada teori order absorption ini.

2. Lima Fase Pergerakan Harga

Pergerakan harga tidak hanya dibagi dalam uptrend, downtrend, dan sideways. Ada lima fase dalam setiap arah pergerakan harga:

  • Trend: Buyer atau seller mendominasi.
  • Koreksi: Kekuatan oposisi meningkat dalam jangka pendek.
  • Konsolidasi: Kekuatan buyer dan seller seimbang.
  • Breakout: Kekuatan salah satu pihak mengakhiri konsolidasi.
  • Reversal: Kekuatan oposisi merebut dominasi pasar.

3. Prioritaskan Pola di Lokasi Strategis

Untuk meningkatkan peluang keuntungan, fokuslah pada pola-pola penting yang terdeteksi di lokasi strategis, seperti support/resistance atau area supply/demand. Area strategis ini terbentuk dengan alasan tertentu dan memberikan konfirmasi lebih baik untuk sinyal Price Action.

Langkah-Langkah:

  1. Identifikasi pola di area strategis.
  2. Cari konfirmasi tambahan dari time frame lebih tinggi sebelum entry.

4. Pola Harga Tidak Harus Persis dengan Teori

Harga selalu berubah dan dinamis, sehingga pola harga tidak selalu sesuai dengan teori. Berhenti mencari pola yang sempurna, dan belajarlah mengenali pola yang valid meskipun bentuknya tidak sama persis dengan teori.

5. Empat Prinsip Membaca Candlestick

Cara membaca candlestick secara efektif:

  • Panjang Shadow: Menandakan ketidakpastian dan volatilitas.
  • Shadow Bullish vs. Bearish: Penolakan pasar untuk melanjutkan pergerakan.
  • Posisi Body: Menunjukkan tekanan bullish atau bearish.
  • Ukuran Body: Menunjukkan kekuatan trend.

6. Jangan Risaukan Perbedaan Jam Server Broker

Perbedaan chart di berbagai broker disebabkan oleh perbedaan jam server. Selama Anda konsisten dengan chart dari broker yang sama, perbedaan ini tidak akan mempengaruhi analisa Price Action secara signifikan.

7. Breakout Pertama dari Trendline Bukan Sinyal Entry

Jangan terburu-buru untuk masuk posisi setelah harga breakout dari trendline. Sebaiknya tunggu sampai harga menembus high atau low terakhir yang terjadi sebelum breakout. Strategi ini lebih realistis dan mengurangi risiko.

Langkah-Langkah:

  1. Tunggu harga melewati low (untuk sell) atau high (untuk buy) terakhir sebelum penembusan Trendline.
  2. Pasang posisi entry setelah konfirmasi.

Memahami rahasia Price Action memerlukan pemahaman mendalam dan disiplin. Jangan memaksakan sinyal yang tidak valid hanya untuk mengikuti perspektif pribadi. Bersikaplah realistis dan pastikan analisa Anda didasari oleh pemahaman dasar tentang Price Action. Dengan demikian, Anda bisa membuat keputusan trading yang lebih objektif dan menguntungkan.