Setiap trader pasti pernah melakukan dosa trading, tak peduli apakah ia baru terjun di dunia trading atau sudah kenyang merasakan pengalaman selama berpuluh-puluh tahun. Kesalahan fatal dalam trading bisa berdampak serius, bahkan membuat dana Anda ludes dalam sekejap. Mari kita bahas kesalahan-kesalahan yang perlu dihindari agar Anda tidak terjebak dalam skenario mengenaskan tersebut.
1. Terburu-buru Trading di Akun Live
Chris (bukan nama sebenarnya) pertama kali mendengar tentang trading forex melalui media sosial teman-temannya. Ia langsung tertarik dan mencoba ikut-ikutan menjadi trader forex. Setelah sebulan trading di akun demo dan balance-nya naik, ia memutuskan untuk membuka akun live. Tanpa strategi yang solid dan manajemen risiko yang tepat, akun Chris ludes dalam dua hari. Pelajaran yang didapat: pahami pasar lebih dalam sebelum terjun ke akun live.
2. Trading Tanpa Fokus
LI (bukan nama sebenarnya) awalnya berencana scalping XAU/USD tetapi karena tidak fokus, ia malah open posisi GBP/USD. Kesalahan ini mengakibatkan kerugian 10% dari modalnya. Dalam upaya memperbaiki kesalahan, ia malah memperdalam kerugian hingga 25% modalnya hilang. LI belajar bahwa fokus adalah kunci dalam trading dan penting untuk mengenali platform dan instrumen trading dengan baik.
3. Trading Tanpa Stop Loss
Stop Loss adalah alat penting yang dapat menghindarkan Anda dari kerugian besar. David W (nama samaran) mengalami kerugian besar karena lupa memasang Stop Loss. Ia open posisi berdasarkan sinyal Pin Bar dan kemudian tidur, tanpa memasang Stop Loss. Akibatnya, keesokan harinya, akunnya tersapu bersih.
4. Mengabaikan Event Berdampak Tinggi
JJ (nama samaran) buka posisi sell EUR/USD tanpa menyadari adanya berita penting yang akan dirilis. Ketika harga bergerak tak terkendali, posisinya merugi dan ia tidak segera melakukan Cut Loss. JJ belajar untuk selalu memperhatikan event fundamental berdampak tinggi sebelum melakukan trading.
5. Tak Bisa Mandiri
YPC (nama samaran) menyalin strategi trading temannya tanpa memahami dasar dari strategi tersebut. Setelah mengalami kerugian besar, YPC menyadari pentingnya menyusun strategi sendiri dan tidak hanya menyalin strategi orang lain.
6. Terlalu Percaya Diri
BG (nama samaran) terlalu percaya diri dengan posisinya dan tidak memasang Stop Loss. Akibatnya, ketika harga bergerak melawan prediksinya, ia kehilangan 75% dari seluruh balance di akun tradingnya. Pengalaman ini mengajarkannya untuk selalu menggunakan Stop Loss dan mengontrol emosi trading.
7. Trading Tanpa Memahami Dinamika Pasar
SMM (nama samaran) mulai trading tanpa melakukan analisa dan langsung percaya diri setelah mendapat dua kemenangan beruntun. Ketika mengalami kerugian, ia tidak tahu bagaimana mengatasinya karena tidak memahami konsep Stop Loss atau Cut Loss. Pengalaman ini membuatnya belajar pentingnya memahami dinamika pasar.
8. Terlalu Mengandalkan Trading Otomatis
RV (nama samaran) terlalu mengandalkan Expert Advisors (EA) untuk trading. Ketika EA-nya mengalami masalah karena koneksi internet dan event berita berdampak tinggi, seluruh dana tradingnya ludes dalam semalam. RV belajar bahwa trading manual selalu lebih baik dan penting untuk memperhatikan berita serta peristiwa berdampak tinggi.
Anda mungkin sudah pernah melakukan salah satu atau beberapa dosa trading di atas. Namun, jangan menyerah. Dari pengalaman kerugian, akun ludes, hingga situasi penuh stres lainnya, selalu ada pelajaran berharga yang membuat Anda kapok untuk mengulangi kesalahan yang sama. Tetaplah belajar dari pengalaman dan usahakan untuk tidak mengulangi kesalahan-kesalahan tersebut agar sukses dalam trading.