Apa yang Harus Dilakukan Setelah Membuka Posisi?

Pengelolaan posisi trading forex adalah langkah penting untuk memaksimalkan keuntungan dan menghindari kerugian. Salah satu metode yang efektif adalah Averaging. Artikel ini membahas bagaimana menerapkan trade management yang baik, termasuk Averaging dan Trailing Stop, untuk memastikan profit yang optimal.


Kesalahan Umum dalam Mengelola Trading Forex

Banyak trader membuat keputusan emosional, seperti menambah posisi baru karena posisi saat ini sedang profit atau memindahkan level Stop Loss lebih jauh karena posisi trading sedang merugi. Kesalahan lainnya termasuk merubah Risk/Reward Ratio yang sudah ditentukan hanya karena melihat pergerakan harga yang tampaknya tidak sesuai lagi dengan perkiraan. Keputusan ini biasanya diambil tanpa perencanaan yang matang dan lebih didasarkan pada emosi.

Averaging dalam Trade Management

Averaging adalah langkah menambah posisi trading baru ketika kita sudah memiliki satu atau beberapa posisi yang sedang open. Dengan analisis kondisi pasar terkini, kita bisa memutuskan strategi exit yang paling logis dan apakah masih memungkinkan untuk membuka posisi trading baru dengan level exit yang sama pada kondisi pasar tersebut.

Averaging-In

Cara yang paling aman untuk menambah posisi baru jika kondisi pasar sesuai prediksi adalah dengan menggunakan profit yang telah diperoleh dari posisi yang masih open untuk "membayar" risiko posisi yang akan ditambahkan. Cara ini bisa diterapkan dengan baik pada kondisi pasar yang trending. Jika biasa trading dengan metode price action, entry point pertama adalah ketika terbentuk formasi bar yang valid. Jika setelah koreksi harga terbentuk formasi bar lagi, kita bisa menambahkan posisi baru dan menggeser level Stop Loss posisi sebelumnya (Trailing Stop).

Contoh Penerapan:

  • Sell EUR/USD 1 lot pada 1.4500 ketika sinyal formasi bar cukup kuat, dengan level Stop Loss pada 1.4600.
  • Setelah profit 100 pip dan terbentuk formasi bar yang valid, sell 1 lot lagi pada 1.4400 dan Stop Loss pada 1.4450 (50 pip).
  • Pindahkan level Stop Loss posisi pertama ke 1.4450 juga, sehingga kedua posisi mempunyai level Stop yang sama.

Jika harga berbalik arah dan level Stop Loss kena, posisi kedua rugi 50 pip, tetapi posisi pertama profit 50 pip, sehingga breakeven. Jika downtrend berlanjut, pindahkan level Stop kedua posisi tersebut untuk memperoleh profit maksimum.

Averaging-Out (Scale-Out)

Prinsip Averaging-out sama dengan Averaging-in, tetapi ukuran lot untuk posisi yang ditambahkan lebih kecil, biasanya setengah dari posisi pertama untuk mengurangi risiko. Beberapa trader tidak setuju dengan metode ini karena dianggap kurang memaksimalkan profit jika kondisi pasar masih memungkinkan.

Trailing Stop dan Breakeven Stop

Trailing Stop sebaiknya digunakan untuk kondisi pasar yang trending. Metode ini lazim digunakan untuk membatasi kerugian sekaligus mendapatkan hasil maksimum.

Cara Menerapkan Trailing Stop:

  • Pindahkan level Stop jika harga telah bergerak sesuai prediksi sebesar 1 kali faktor risiko, dan kunci profit setiap kelipatan 1 kali risiko.
  • Pindahkan level Stop pada 50% dari jarak entry ke level tertinggi atau terendah yang baru terjadi.
  • Pindahkan Stop Loss di atas atau di bawah garis Moving Average (misalnya EMA 8 Daily atau EMA 21 Daily).

Breakeven Stop adalah metode menggeser Trailing Stop ke level breakeven jika arah pergerakan harga meleset dari prediksi atau ketika volatilitas pasar sangat tinggi dengan arah yang tidak menentu. Metode ini bisa diterapkan untuk mencegah risiko yang bisa terjadi.

Pengelolaan posisi trading forex yang efektif adalah kunci untuk memaksimalkan keuntungan dan menghindari kerugian. Metode Averaging dan Trailing Stop adalah alat yang ampuh untuk mencapai tujuan ini. Dengan menerapkan manajemen trading yang baik, trader dapat memastikan bahwa profit yang diperoleh optimal dan kerugian dapat diminimalkan.