Mengenal Berbagai Tipe Trader Harian dan Strateginya

Trader harian adalah pelaku pasar finansial yang tidak menahan posisi tradingnya lebih dari satu hari. Mereka cenderung membuka dan menutup posisi trading pada hari yang sama, terlepas dari kondisi pasar. Karena karakteristik trading yang demikian, para trader harian dapat dikategorikan sebagai spekulator. Day trader beroperasi di berbagai jenis pasar, seperti pasar saham, derivatif, futures, forex, atau options. Tujuan utama mereka adalah mengejar profit harian sebanyak mungkin dengan frekuensi trading yang tinggi. Secara umum, ada dua jenis day trader, yaitu trader institusi dan trader retail.


Institutional Day Trader

Institutional Day Trader adalah para spekulator yang bekerja untuk institusi-institusi keuangan. Mereka memiliki banyak keunggulan, diantaranya:

  • Sumber informasi: Mereka memiliki akses ke informasi tangan pertama atau kedua yang lebih cepat dan akurat.
  • Perangkat trading: Mereka menggunakan perangkat trading (trading tools) yang canggih dan lengkap.
  • Fasilitas komputer dan software: Mereka memiliki fasilitas komputer, software, dan komunikasi online yang sangat memadai.
  • Tim pendukung: Pada institusi keuangan besar dengan manajemen yang mapan, para trader didukung oleh beberapa tim dengan tugas yang berbeda-beda, seperti memantau rilis berita fundamental atau menganalisa data teknikal.

Dengan demikian, Institutional Day Trader umumnya dapat memantau pasar secara lebih menyeluruh. Mereka juga memiliki dana segar dalam jumlah besar yang selalu mengalir ke akun trading yang dikelolanya, sehingga tidak khawatir akan kehabisan dana jika terjadi Margin Call. Namun, trader institusi biasanya bekerja sesuai target yang ditentukan perusahaan. Apabila target tercapai, mereka bisa mendapatkan bonus sesuai performa, sedangkan bila di bawah target, karir mereka bisa berakhir.

Retail Day Trader

Berbeda dengan trader institusi, Retail Day Trader adalah spekulator perorangan yang bekerja untuk dirinya sendiri atau kelompoknya. Mereka trading dengan dana pribadi atau dana hasil patungan dari beberapa trader. Ada juga yang mengelola dana pihak lain berdasarkan perjanjian tertentu. Di Amerika Serikat, terdapat pembatasan jumlah dana yang dapat dikelola oleh seorang trader harian retail.Mereka juga tidak diperbolehkan mengiklankan diri sebagai penasehat investasi atau manajer investasi, melainkan hanya diijinkan sebatas mengelola dana sendiri saja. Namun, aturan ini bisa berbeda di negara lain.

Retail Day Trader biasanya tidak memiliki fasilitas untuk bisa akses ke berbagai sumber daya seperti Institutional Day Trader. Mereka mengandalkan fasilitas software trading yang diberikan broker, ditambah mungkin berlangganan penyedia data komersial untuk memperoleh informasi tertentu. Selain itu, dana yang dikelola oleh trader harian retail biasanya relatif terbatas dan jauh lebih kecil dibandingkan dengan trader institusi.

Sejak pertengahan tahun 1990-an, jumlah Retail Day Trader mulai meningkat seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi dan IT yang sangat pesat. Banyak broker forex muncul dengan menawarkan software yang memadai dan persyaratan trading yang kompetitif. Meskipun pendapatan harian mereka tidak menentu dan tak jarang harus menanggung loss, dalam jangka panjang, banyak Day Trader memperoleh return hingga puluhan atau ratusan persen per tahun.

Menurut Adam Leitzes dan Josh Solan dalam bukunya Bulls, Bears, and Brains: Investing With the Best and Brightest of the Financial Internet, kondisi pasar yang paling disukai oleh Retail Day Trader adalah volatilitas yang tinggi, tanpa memperhatikan arah tren jangka panjang. Mereka mampu beradaptasi dengan cepat terhadap berbagai kondisi pasar.

Khusus untuk pasar forex, sejak tahun 2010, volume perdagangan hariannya mencapai 4 triliun US dollar, yang terbesar dari semua jenis pasar yang ada. Diperkirakan, sekitar 10% dari jumlah partisipan di pasar forex adalah Retail Trader. Selain itu, fasilitas leverage yang ditawarkan oleh broker, yang bisa mencapai 1:1000, semakin memeriahkan aktivitas trading di pasar forex. Namun demikian, para trader harus selalu waspada terhadap broker yang tidak teregulasi dengan baik, karena mereka berpotensi menipu atau melakukan scam.

Dengan memahami perbedaan antara Institutional Day Trader dan Retail Day Trader, serta keunggulan dan tantangan masing-masing, Anda bisa lebih siap untuk mengambil keputusan dalam dunia trading harian.