Rebate Broker Indonesia resmi terdaftar di BAPPEBTI dan kumpulan Broker Internasional, Broker dengan Rebate terbesar di Indonesia


Strategi Pipsing: Mirip tapi Berbeda dengan Scalping

Trading pada time frame rendah memang menarik bagi banyak pelaku pasar karena kecepatan dan potensi keuntungan yang cepat. Dalam artikel ini, kita akan membahas strategi Pipsing, yang mirip tetapi berbeda dari Scalping. Pipsing menawarkan peluang trading dalam jangka waktu singkat dengan modal kecil, seperti 100 dolar. Mari kita jelajahi apa itu Pipsing, bagaimana penerapannya, dan perbedaannya dengan Scalping.




Apa Itu Pipsing?

Pipsing adalah strategi trading jangka pendek yang memanfaatkan fluktuasi harga kecil atau pip untuk mendapatkan keuntungan. Pip (Percentage In Point) adalah unit perubahan terkecil dalam kuotasi harga mata uang, biasanya 1/100 dari nilai tukar mata uang (0.0001).

Dalam Pipsing, trader fokus pada pergerakan harga kecil dan membuka banyak posisi dalam satu hari trading. Dengan modal mulai dari 100 dolar, trader dapat membuka banyak posisi dengan keuntungan kecil di setiap posisi. Meskipun keuntungan per posisi kecil, total keuntungan dapat signifikan jika dilakukan dengan konsisten. Pipsing dapat melibatkan lebih dari 200 posisi dalam sehari, dengan setiap posisi hanya bertahan beberapa menit.

Perbedaan Pipsing dan Scalping

Meskipun keduanya melibatkan trading jangka pendek, ada perbedaan utama antara Pipsing dan Scalping:

  • Scalping: Fokus pada keuntungan dari pergerakan harga sangat kecil dalam waktu sangat singkat. Scalper biasanya membuka dan menutup posisi dalam hitungan detik hingga menit, berusaha memanfaatkan fluktuasi harga kecil dengan volume besar.

  • Pipsing: Sama-sama melakukan trading jangka pendek, namun Pipsing lebih mengutamakan keuntungan dari fluktuasi harga dalam rentang waktu yang sedikit lebih panjang dibanding Scalping. Pipsing berfokus pada pergerakan beberapa pip dan sering kali memanfaatkan berita atau pergerakan pasar tertentu.

Penerapan Strategi Pipsing

Untuk menerapkan strategi Pipsing, ada beberapa aturan dasar dan metode yang perlu diperhatikan:

  1. Pasang Stop Order yang Pendek: Atur stop loss sedekat mungkin dengan harga pembukaan untuk mengurangi risiko jika harga bergerak melawan posisi Anda. Dalam Pipsing, keuntungan di setiap eksekusi sangat kecil, sehingga penting untuk meminimalkan kerugian.

  2. Segera Tutup Posisi yang Merugi: Jangan menahan posisi yang merugi dengan harapan harga akan berbalik. Menutup posisi yang merugi dengan cepat adalah kunci untuk menjaga profitabilitas.

  3. Pilih Kondisi Pasar yang Trending: Pipsing paling efektif saat pasar dalam kondisi trending. Hindari trading saat pasar sedang sideways karena fluktuasi kecil dapat tergerus oleh spread.

  4. Fokus pada Satu Pair: Untuk meminimalkan risiko, pelajari satu pair terlebih dahulu. Amati bagaimana harga bereaksi terhadap data fundamental dan kondisi pasar sebelum memperluas ke pair lainnya.

  5. Gunakan Modal yang Sesuai: Deposit minimal yang diperlukan adalah 100-300 dolar. Pilih broker dengan leverage tinggi untuk memaksimalkan potensi keuntungan dengan modal kecil.

Contoh Penerapan Strategi Pipsing

Misalnya, menggunakan Moving Average sebagai indikator pada time frame M1 hingga M15:

  1. Setup Trading: Buka posisi saat terjadi pullback harga mengikuti trend.
  2. Tutup Posisi: Tutup posisi saat mencapai 5 pip loss atau 7 pip profit.
  3. Volume Trading: Batasi volume trading agar tidak melebihi 5% dari ekuitas untuk setiap pip.

Kekurangan Strategi Pipsing

Strategi Pipsing memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan:

  1. Sulit Meraih Pendapatan Konsisten: Pipsing mengandalkan kecepatan dan ketelitian. Pergerakan harga yang sulit diprediksi akibat berita fundamental dapat mengganggu hasil trading. Trader perlu hati-hati dalam mengelola risiko.

  2. Hambatan Psikologis: Menghadapi fluktuasi harga yang sangat kecil dapat menyebabkan stres. Trader harus siap menghadapi tantangan psikologis dan risiko kerugian pada volume trading yang tinggi.

  3. Trading Saat Sideways Sulit Dilakukan: Dalam kondisi pasar sideways dengan fluktuasi harga kecil, keuntungan dari trading bisa tergerus oleh spread.

Tips Trading Pada Strategi Pipsing

  1. Pilih Time Frame yang Tepat: Time frame M1 hingga M15 adalah yang direkomendasikan untuk Pipsing. Time frame lebih tinggi bisa digunakan untuk konfirmasi tren.

  2. Minimalkan Risiko: Sesuaikan jumlah trading harian dengan kapasitas dan risiko Anda. Kualitas trading lebih penting daripada kuantitasnya.

  3. Strategi Pair atau Instrumen: Putuskan apakah Anda akan fokus pada satu pair atau membuka posisi di beberapa instrumen secara simultan. Sesuaikan dengan gaya trading dan preferensi Anda.

Pipsing adalah strategi jangka pendek yang berfokus pada keuntungan dari pergerakan pip kecil. Meskipun mirip dengan Scalping, Pipsing memiliki pendekatan dan waktu eksekusi yang berbeda. Dengan memahami perbedaan dan penerapan strategi ini, serta mengelola risiko dengan bijaksana, Anda dapat memanfaatkan potensi keuntungan dari strategi Pipsing. Selalu praktikkan di akun demo terlebih dahulu dan sesuaikan dengan gaya trading Anda untuk hasil yang optimal.

Share:

Update Berita