Scalping: Tips dan Pertimbangan Penting

Scalping, teknik trading forex yang melibatkan open posisi untuk jangka waktu pendek dengan target profit kecil, merupakan strategi berisiko tinggi. Meskipun demikian, beberapa tips dan pertimbangan dapat membantu trader menerapkan scalping dengan lebih sukses. Mari kita bahas beberapa hal yang perlu diperhatikan:



Pro-Kontra Scalping

Sebelum masuk ke tips, perlu dipahami pro dan kontra dari teknik scalping:

Kelebihan Scalping:

  1. Eksekusi order harus akurat, menghindari pembalikan tren mendadak.
  2. Tingginya frekuensi trading dapat meningkatkan persentase win rate.
  3. Tidak memerlukan pemahaman mendalam terhadap fundamental mata uang.

Kelemahan Scalping:

  1. Risiko slippage atau requote yang dapat memengaruhi profitabilitas.
  2. Rentan terhadap noise pasar yang bersifat temporer dan singkat.
  3. Biaya trading (komisi) bisa tinggi karena memperbesar volume per posisi.
  4. Memerlukan kewaspadaan konstan terhadap pergerakan pasar per menit.


Tips untuk Sukses Scalping:

1. Pilih Pair dengan Spread Rendah dan Pergerakan Kencang:

  • Memilih pair dengan spread rendah, seperti GBP/USD atau EUR/USD, dapat membantu mengurangi biaya trading. Pergerakan harga yang kencang juga penting untuk mendapatkan profit dalam waktu singkat.

2. Gunakan Indikator dengan Bijak:

  • Indikator seperti Parabolic SAR, Simple Moving Average (SMA), dan Williams%R dapat membantu dalam menentukan entry dan exit point. Namun, penting untuk memilih indikator yang sesuai dengan kondisi pasar, terutama saat pasar sideways.

3. Patokan Entry dan Exit yang Jelas:

  • Tentukan patokan entry dan exit yang jelas berdasarkan analisa teknikal. Misalnya, jika harga di atas SMA 200 dan Parabolic SAR di atas candlestick, dengan Williams%R di area sell, maka lakukan sell.

4. Berhati-hati saat Market Trending:

  • Saat pasar sedang trending, bisa lebih fokus pada pemahaman pola candlestick dan pergerakan harga. Indikator mungkin tidak begitu relevan saat tren kuat.

5. Ketahui Batasan Margin:

  • Scalping membutuhkan margin yang besar, jadi pastikan untuk mengelola ketahanan margin dengan bijak. Hindari terlalu agresif dalam menentukan volume per posisi.

6. Hindari Emosi dan Tetap Disiplin:

  • Scalping membutuhkan ketelitian dan disiplin. Hindari terjebak emosi dan tetap disiplin terhadap strategi yang telah ditentukan.

7. Praktikkan Manajemen Risiko yang Baik:

  • Tetapkan aturan manajemen risiko yang jelas, seperti rasio risk-reward yang dapat diterima. Jangan terlalu serakah dalam menentukan target profit.

8. Pilih Waktu yang Tepat:

  • Pilih waktu trading yang sesuai dengan kegiatan pasar. Sebagian besar scalper lebih aktif saat overlap sesi pasar Eropa dan Amerika.

9. Pahami Batasan Scalping:

  • Pahami batasan broker terkait dengan aturan jangka waktu minimum open posisi. Hindari melanggar aturan broker untuk kelancaran transaksi.

10. Evaluasi dan Perbaiki Strategi:

  • Lakukan evaluasi terhadap hasil trading secara berkala. Perbaiki strategi scalping berdasarkan pengalaman dan pemahaman pasar yang terus berkembang.


Meskipun scalping bisa menjadi pilihan untuk beberapa trader, penting untuk diingat bahwa setiap strategi trading memiliki risiko tersendiri. Dengan memahami pro dan kontra scalping, serta menerapkan tips-tips di atas, trader dapat meningkatkan peluang sukses dalam mengimplementasikan teknik ini. Tetaplah bijak dalam mengelola risiko dan selalu tingkatkan pengetahuan serta keterampilan trading.