Panduan Trading dengan Pivot Point: Memahami Perilaku Pasar dan Pengambilan Keputusan yang Efektif

Trading dengan Pivot Point memungkinkan Anda untuk menentukan kapan harga akan rebound, sehingga Anda dapat menentukan kapan sebaiknya masuk atau keluar dari pasar. Saat saya pertama kali belajar trading, support dan resistance menjadi salah satu hal yang membuat saya penasaran. Teman trader seringkali memberikan pernyataan seperti "Jika harga tembus sekian, maka akan terus naik" atau "Jika dia break sekian, akan terus turun", dan saya bertanya-tanya bagaimana mereka menentukan angka "sekian" tersebut. Setelah berinteraksi dengan berbagai teman trader dan melakukan pencarian di internet, saya memahami bahwa sebagian besar trader menggunakan pivot point sebagai pedoman untuk menentukan support dan resistance.

Pivot point memberikan perhitungan matematis yang lebih obyektif dibandingkan dengan indikator lainnya. Meskipun ada yang lebih memilih Fibonacci retracement, namun pivot point masih dianggap sebagai salah satu alat yang efektif. Bagaimanapun, yang terpenting adalah bagaimana kita memanfaatkan informasi dari pivot point, seperti R1, R2, R3, S1, S2, dan S3.

Pivot point dan nilai support-resistance secara umum menggambarkan pergerakan harga dalam rentang tertentu. Ini membantu kita memahami seberapa jauh pergerakan harga dapat terjadi. Secara psikologis, trader juga memiliki batas psikologis tentang tingkat harga yang dianggap tinggi atau rendah, yang kemudian menjadi level-level support dan resistance.

Pedoman umumnya adalah jika Anda sudah mengetahui kapan harga akan rebound, Anda bisa menentukan kapan sebaiknya masuk atau keluar dari pasar. Dengan mengetahui titik-titik support dan resistance, Anda dapat menentukan kapan sebaiknya melakukan buy, sell, atau mengambil profit. Saya biasanya menempatkan take profit beberapa pips di bawah resistance untuk posisi buy, atau beberapa pips di atas support untuk posisi sell. Jika tren masih kuat, saya juga kadang-kadang memasang pending order beberapa pips di atas resistance atau beberapa pips di bawah support.

Jika Anda sudah memiliki indikator andalan, Anda juga dapat menggabungkan sinyal dari indikator tersebut dengan patokan dari pivot point untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang perilaku pergerakan pasangan mata uang tertentu. Dengan demikian, Anda dapat membuat keputusan trading yang lebih baik dan lebih terinformasi.