Rugi dengan Wajar dalam Trading (Bagian 2)

Winning trade bukanlah segalanya dalam trading, dan tidak menjamin bahwa Anda akan mengalami kerugian lebih sedikit. Trader harus belajar untuk menerima kerugian dengan wajar agar bisa mencapai profit dalam jangka panjang.


Jika kita melihat hasil riset dari sumber yang sama, untuk pasangan GBP/JPY, winning trade atau persentase trade yang berakhir dengan profit adalah 66%, sedangkan losing trade atau persentase trade yang berakhir dengan kerugian adalah 34%. Namun, meskipun winning trade memiliki persentase yang lebih tinggi, hal tersebut tidak menjamin kesuksesan. Trader masih mengalami rata-rata kerugian sebesar 122 pip, dibandingkan dengan rata-rata profit yang hanya 52 pip. Hal ini jelas tidak bisa dianggap sebagai kerugian yang wajar, dan manajemen trading semacam itu tidak akan menghasilkan profit dalam jangka panjang.



Trader seharusnya belajar untuk bisa menerima kerugian dengan wajar agar dapat mencapai profit dalam jangka panjang. Cara yang rasional adalah dengan selalu menggunakan stop loss pada setiap trade yang dilakukan. Setiap kali membuka posisi trading, selalu tentukan level stop loss secara otomatis. Dengan demikian, Anda tidak perlu lagi bingung menentukan level exit ketika menyadari posisi Anda salah. Hal ini juga memungkinkan Anda menentukan risiko dari awal sehingga jika posisi entry Anda terbukti salah, Anda dapat segera menutup kerugian tersebut sebelum semakin besar.

Ketika akan masuk posisi, Anda dapat menentukan nilai maksimum risiko yang Anda inginkan dengan menggunakan persentase dari equity Anda. Misalnya, jika Anda hanya ingin merugi 1% dari equity Anda pada trade tertentu, Anda cukup mengalikan equity Anda dengan 0,01 untuk mendapatkan nilai stop loss dalam satuan mata uang. Kemudian, dengan membagi nilai stop tersebut dengan nilai pip, Anda akan mendapatkan nilai stop loss dalam satuan pip.

Dalam prakteknya, ada beberapa cara untuk menentukan stop loss, seperti dengan melihat pola pergerakan harga, volatilitas pasar, atau menggunakan indikator Average True Range (ATR). Namun, penting untuk diingat bahwa setelah menentukan level stop loss, Anda sebaiknya tidak mengubahnya dengan harapan pergerakan harga akan berbalik. Hal ini akan meningkatkan risiko yang sebelumnya telah ditentukan dan dapat berujung pada kerugian yang lebih besar.

Dengan menetapkan risk/reward ratio yang tepat, Anda dapat membantu mengendalikan kerugian Anda dan mencapai hasil trading yang lebih konsisten.