Membuat Rencana Trading (Bagian 1)

Sebuah survei telah membuktikan bahwa hasil trading yang dilakukan berdasarkan rencana memiliki performa yang jauh lebih baik dibandingkan dengan trading tanpa rencana. Rencana trading merupakan seperangkat aturan yang mengatur seluruh aktivitas trading seseorang. Hasil akhir dari trader yang mengikuti rencana tersebut ternyata lebih baik dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki rencana. Ungkapan bijak dalam dunia bisnis, "Jika Anda gagal membuat rencana, berarti Anda merencanakan untuk gagal," berlaku pula dalam trading di pasar forex.

Mereka yang memiliki rencana trading yang jelas dapat masuk ke pasar dengan ide yang telah direncanakan berdasarkan psikologi pribadi, gaya trading, strategi, dan tujuan yang ingin dicapai. Sebuah rencana yang baik akan membantu trader untuk tetap obyektif dan mengurangi keterlibatan emosi yang bisa menyebabkan stres. Dengan rencana yang terstruktur, trader dapat bertahan di pasar dengan hasil trading yang lebih konsisten.

Ketika trader dapat mengurangi keterlibatan emosi dalam trading, mereka dapat melakukan trading dengan lebih efisien. Keputusan yang diambil akan lebih rasional dan terarah sesuai dengan apa yang telah direncanakan dalam rencana trading. Bergantung pada preferensi dan kebutuhan masing-masing, trader juga dapat menggunakan script, membuat Expert Advisor (EA), atau bahkan menciptakan robot trading sebagai pengganti rencana trading konvensional. Namun, tidak semua gagasan dapat diadaptasi ke dalam sebuah program, sehingga penggunaan software trading tidak selalu menjadi keharusan.

Sebagian besar trader forex profesional masih mengandalkan rencana trading konvensional yang ditulis secara manual. Mereka sering kali membedakan antara rencana trading dan strategi trading. Strategi trading hanya terfokus pada level entry, level exit, dan manajemen trade, sementara rencana trading mencakup seluruh cara berpikir trader, termasuk strategi trading, tujuan jangka pendek dan panjang, manajemen risiko, rutinitas, dan tindakan darurat yang harus diambil jika situasi membahayakan akun trading.

Rencana trading harus selalu diperbarui dan disesuaikan dengan ide-ide, keterampilan, dan pengetahuan baru trader. Ini memastikan bahwa rencana trading tetap relevan dengan kondisi pasar yang selalu berubah.

Secara sederhana, sebuah rencana trading harus mencakup lima unsur utama:

  1. Cara Berpikir dalam Trading (Trading Mindset)
  2. Tujuan Trading, baik Jangka Panjang maupun Jangka Pendek
  3. Money Management, termasuk Pengelolaan Risiko
  4. Strategi Trading
  5. Rutinitas Trading

Sebelum membahas masing-masing unsur tersebut, trader harus memahami dengan pasti apa yang menjadi motivasi mereka untuk trading forex. Motivasi ini akan mempengaruhi cara berpikir dan pendekatan mereka terhadap trading setelah mereka terjun ke dalamnya.