Membuat Rencana Trading (Bagian 2)

Untuk merancang sebuah rencana trading yang efektif, trader perlu memperhatikan dua hal utama: trading mindset dan tujuan trading.


Trading Mindset

Trading mindset, atau cara berpikir dalam trading, mencerminkan sikap mental seorang trader dalam menganalisis dan memprediksi pergerakan harga pasar. Ini mencakup emosi saat trading, gaya trading, kekuatan, dan kelemahan pribadi. Berikut adalah beberapa pertanyaan yang dapat membantu mengetahui cara berpikir dalam trading seseorang:

  1. Mengapa Anda ingin menjadi seorang trader? (Motivasi)
  2. Bagaimana gaya trading Anda? (Fundamentalis, Chartist/Technicalist, Scalping, Trader Harian, Swing, Trader Jangka Panjang)
  3. Apa kekuatan dan kelemahan pribadi Anda dalam trading?
  4. Apakah kecenderungan mental Anda? (Tenang, Santai, Stres, Lelah, atau Emosional)
  5. Berapa banyak waktu yang Anda dedikasikan untuk trading, menganalisis pasar, atau riset?

Berikut adalah contoh jawaban:

Contoh Jawaban:

  1. Motivasi: Saya ingin menjadi trader untuk memperoleh tambahan penghasilan. Tujuan ini penting bagi saya karena dalam jangka panjang saya ingin mengandalkan penghasilan saya hanya dari trading. Saya yakin akan bisa menjadi seorang trader sukses karena saya selalu percaya diri, kreatif, dan gemar melakukan riset.
  2. Gaya Trading: Saya seorang technicalist dan gaya trading saya adalah scalping atau trading harian. Saya hanya memiliki waktu kurang lebih 2 jam setiap hari untuk trading dengan jumlah trade maksimum 4 tergantung pada kondisi pasar dan setup teknikal atau sinyal trading yang saya peroleh. Saya hanya akan masuk pasar ketika saya sedang tidak sibuk dengan pekerjaan lain, ketika saya santai, dan pikiran saya tenang. Saya punya waktu malam hari untuk melakukan analisis dan riset.
  3. Kekuatan dan Kelemahan: Kekuatan utama saya adalah saya selalu percaya diri dengan sebuah metode trading yang bisa diandalkan. Saya bisa dengan cepat memprediksi arah pergerakan harga pada time frame rendah. Kelemahan utama saya adalah saya cenderung emosional dalam menerapkan strategi exit, terutama dalam menentukan waktu untuk keluar meski level target telah ditetapkan sebelumnya. Untuk mengatasi kelemahan tersebut, saya akan berusaha untuk mengikuti strategi exit dengan seksama, atau membuat script khusus untuk exit, atau mungkin sebuah Expert Advisor (EA) untuk menghindari intervensi pada posisi trading yang telah saya buka.


Tujuan Trading

Tujuan trading merupakan hal yang sangat penting dalam rencana trading karena ini akan menjadi tolok ukur evaluasi terhadap pencapaian Anda dalam trading. Beberapa pertanyaan yang bisa membantu dalam menentukan tujuan trading adalah:

  1. **Apa tujuan utama Anda dalam trading? Apa yang Anda harapkan dari pencapaian tujuan tersebut?
  2. **Berapa target pendapatan Anda dari trading (per minggu, per bulan, per tahun)?
  3. **Bagaimana Anda akan mengetahui apakah rencana Anda berjalan dengan baik atau tidak?

Contoh Jawaban:

  1. Tujuan: Tujuan trading saya pada dasarnya adalah memperoleh keuntungan yang konsisten setiap minggu, setiap bulan, dan tentunya setiap tahun. Saya harapkan memperoleh keuntungan paling sedikit 5% dari equity account saya per bulan dengan drawdown kurang dari 20%. Saya yakin bisa mencapai tujuan tersebut karena strategi yang saya terapkan telah di-backtest dalam kurun waktu 4 tahun terakhir dengan menghasilkan profit yang konsisten. Jika hasil trading saya konsisten selama beberapa bulan, saya anggap saya telah mencapai tujuan jangka pendek, dan saya akan melakukan evaluasi untuk meningkatkan pencapaian berikutnya.

Menentukan trading mindset dan tujuan trading yang jelas adalah langkah awal yang penting dalam merancang sebuah rencana trading yang efektif. Ini membantu trader untuk tetap fokus, disiplin, dan objektif dalam menghadapi pasar yang dinamis.