Hedging merupakan strategi trading yang memerlukan ketelitian dan perhitungan sistematis. Strategi ini menarik untuk dipelajari karena dapat menjadi alat melindungi akun dari Margin Call dan meminimalisir risiko. Salah satu teknik hedging yang menarik untuk dipelajari adalah 100% Hedging, yang mengandalkan selisih suku bunga atau arbitrase. Namun, apakah benar-benar mungkin dilakukan?
Mekanisme 100% Hedging
Strategi 100% Hedging melibatkan pengambilan dua posisi trading yang sama pada dua broker yang berbeda, dengan kebijakan Swap yang berlawanan. Sebagai contoh, kita dapat memilih satu broker yang memberikan Swap baik negatif maupun positif, dan satu broker lainnya yang menerapkan Swap Free. Dengan begitu, kita dapat memanfaatkan selisih suku bunga untuk mendapatkan keuntungan tanpa harus membayar bunga ketika posisi dibuka.
Pada praktiknya, kita membuka posisi yang sama pada kedua broker tersebut, dan melakukan trading dengan memanfaatkan selisih suku bunga atau Carry Trade. Misalnya, dengan membuka posisi Buy pada mata uang yang memiliki suku bunga positif dan posisi Sell pada mata uang yang memiliki suku bunga negatif.
Rekomendasi pair yang sering digunakan untuk Carry Trade adalah pair dengan suku bunga yang stabil, seperti GBP/JPY. Namun, perlu diingat bahwa besar Swap yang dikenakan bisa berbeda antara satu broker dengan broker lainnya, sehingga perlu diperhatikan dengan baik.
Pengalaman Pengguna Strategi 100% Hedging
Pengalaman dari seorang trader yang mencoba strategi 100% Hedging menunjukkan bahwa strategi ini membutuhkan persiapan dan perhitungan yang matang. Seorang trader berhasil memperoleh keuntungan sebesar 2,984 USD dengan mengaplikasikan strategi ini pada akun demo. Namun, strategi ini juga memiliki beberapa tantangan, seperti membutuhkan dana yang besar, ketahanan psikologis untuk menahan posisi dalam jangka waktu yang lama, dan manajemen risiko yang kompleks.
Permasalahan yang Sering Muncul pada 100% Hedging
Beberapa permasalahan yang sering muncul dalam praktik 100% Hedging adalah kebutuhan akan dana yang besar, tantangan psikologis untuk menahan posisi dalam jangka waktu yang lama, dan kompleksitas manajemen risiko. Selain itu, beberapa broker juga melarang aktivitas arbitrase, sehingga perlu dipastikan bahwa broker yang digunakan memperbolehkan strategi ini.
Dengan memahami mekanisme, pengalaman pengguna, dan permasalahan yang muncul, kita dapat memutuskan apakah strategi 100% Hedging sesuai dengan profil risiko dan tujuan trading kita. Selalu penting untuk mencoba strategi ini terlebih dahulu pada akun demo sebelum menerapkannya pada akun riil, dan selalu berhati-hati dalam mengelola risiko.