Scalping dalam perdagangan forex memiliki risiko tinggi, tetapi ada beberapa tips untuk menerapkannya dengan sukses. Scalping melibatkan membuka posisi untuk jangka waktu relatif singkat, menggunakan margin yang relatif besar dengan target profit yang relatif kecil. Parameter spesifik untuk scalping, seperti kerangka waktu, persentase margin, dan target profit, bervariasi antara trader. Namun, biasanya scalping dilakukan pada kerangka waktu antara 5 hingga 15 menit, dengan margin antara 10 hingga 20 persen per posisi, dan target profit sekitar 10 pips.
Pro dan Kontra Scalping:
Scalping memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri, dan trader perlu mempertimbangkannya dengan cermat.
- Kekurangan: Membutuhkan eksekusi order yang tepat, rentan terhadap fluktuasi harga sementara, biaya perdagangan tinggi karena volume perdagangan besar, dapat melelahkan secara mental.
- Kelebihan: Mengurangi paparan terhadap pembalikan tren tiba-tiba, tingkat kemenangan tinggi karena perdagangan yang sering, mengandalkan analisis teknikal saja, membutuhkan modal lebih sedikit.
Meskipun beberapa berpendapat bahwa scalping lebih cocok untuk trader pemula, trader berpengalaman kadang-kadang masih terlibat di dalamnya untuk mendapatkan sensasi adrenalin dan keuntungan cepat.
Hal yang Perlu Dipertimbangkan untuk Scalping:
Saat melakukan scalping, penting untuk memilih pasangan mata uang dengan spread rendah dan volatilitas tinggi, seperti GBP/USD atau EUR/USD. Selain itu, memilih indikator yang tepat penting untuk membuat keputusan dengan cepat. Indikator populer di antara scalper termasuk Parabolic SAR, Simple Moving Average (SMA), dan Williams%R.
Dalam contoh yang diberikan, trader menggunakan kombinasi indikator pada grafik 15 menit untuk GBP/USD. Kriteria masuknya termasuk posisi harga relatif terhadap SMA, Parabolic SAR, dan Williams%R. Namun, strategi ini lebih efektif dalam pasar yang datar, dan trader mungkin perlu menyesuaikan pendekatan mereka dalam pasar yang sedang tren.
Terlepas dari strategi yang dipilih, trader harus selalu memprioritaskan manajemen risiko dan menghindari keputusan perdagangan impulsif berdasarkan pola grafik saja. Menjaga cadangan margin yang cukup penting untuk mencegah panggilan margin dan melindungi modal.
Sebagai kesimpulan, meskipun scalping memiliki risiko signifikan, itu dapat menjadi strategi perdagangan yang menguntungkan saat dilakukan dengan disiplin dan kehati-hatian. Trader harus mempertimbangkan pro dan kontra sebelum mengadopsi scalping dan menyesuaikan strategi mereka dengan kondisi pasar yang berubah.