Hindari Tiga Kesalahan Ini Ketika Memasang Take Profit dan Stop Loss

Memasang Take Profit dan Stop Loss adalah keterampilan dasar dalam dunia perdagangan. Hindari kesalahan-kesalahan berikut agar tidak menghadapi risiko Margin Call yang tidak diinginkan. Biasanya, seorang trader harus mampu menilai risiko dan imbalan sebelum membuka posisi. Pada kenyataannya, menetapkan Take Profit dan Stop Loss adalah strategi dasar untuk mengendalikan kerugian dan mencapai keuntungan secara konsisten. Namun, banyak trader pemula yang sering kali mengulangi kesalahan-kesalahan ini hingga akhirnya mengalami Margin Call.


Hindari Kesalahan-Kesalahan Merugikan Ini

a. Memasang Take Profit dan Stop Loss terlalu dekat

Pasar Forex berbeda dengan pasar saham ataupun komoditas. Gejolak harga lebih sering terjadi pada pasar Forex, karena tidak ada larangan bagi siapapun untuk meletakkan volume trading raksasa kapanpun mereka inginkan. Kebiasaan memasang Take Profit dan Stop Loss terlalu dekat dari titik entry dapat menyebabkan kerugian. Misalnya, pada chart USD/JPY (H4) di atas, harga sudah menyentuh batas Stop Loss sebelum uptrend mengalami reversal. Kebiasaan ini sering dilakukan oleh para scalper, yang mengasumsikan harga akan cepat menyentuh batas Take Profit atau Stop Loss.

b. Salah menentukan ukuran Lot sebagai acuan untuk menetapkan Take Profit atau Stop Loss

Trader pemula seringkali hanya menggeser Stop Loss sampai sebesar alokasi kapital yang diresikokan tanpa memperhatikan volatilitas pasar. Misalnya, trader memasang Stop Loss dan Take Profit terlalu dekat dari posisi entry karena tidak memperhitungkan volatilitas pasangan mata uang yang ditradingkan.

c. Menetapkan Take Profit dan Stop Loss secara langsung di level Support dan Resistance

Memasang Take Profit dan Stop Loss tepat di batas Support dan Resistance seringkali mengakibatkan kerugian. Harga seringkali mengalami reversal atau koreksi sebelum menyentuh batas-batas tersebut. Trader pemula harus memahami bahwa harga pasar tidak selalu mengikuti garis Support dan Resistance dengan tepat.

Dimana Akar Masalahnya?

Semua kesalahan dalam memasang Take Profit serta Stop Loss berasal dari cara berpikir yang kurang matang. Sebagai pemula, trader seringkali masuk ke live trading tanpa memiliki pemahaman yang cukup tentang pengelolaan risiko dan keuntungan. Mereka cenderung terlalu emosional dalam mengambil keputusan trading.

Cara Memperbaiki Kesalahan dalam Memasang Take Profit dan Stop Loss

a. Berikan ruang "napas" yang cukup antara Stop Loss, Take Profit, dan Entry

Memasang Take Profit dan Stop Loss dengan memperhatikan volatilitas pasar dapat membantu menghindari kesalahan-kesalahan tersebut. Gunakan angka volatilitas sebagai patokan untuk menentukan jarak ideal antara Stop Loss, Take Profit, dan Entry.

b. Tentukan level Take Profit dan Stop Loss yang realistis terlebih dahulu, baru kemudian hitung ukuran trading

Setelah menentukan jarak realistis dari masing-masing pair berdasarkan volatilitasnya, hitunglah lot trading yang akan dibuka. Gunakan perhitungan yang tepat untuk menentukan modal trading per posisi.

c. Gunakan level Support dan Resistance hanya sebagai panduan

Pandanglah batas Support dan Resistance sebagai rambu-rambu saja. Gunakan Fibonacci retracement sebagai tolok ukur untuk menentukan posisi ideal Take Profit dan Stop Loss.

Memasang Take Profit dan Stop Loss membutuhkan kedisiplinan dan pemahaman yang tinggi tentang pasar. Hindari kesalahan-kesalahan umum seperti memasang terlalu rapat, salah mengukur Lot, dan memasang Take Profit serta Stop Loss tepat di batas Support dan Resistance. Dengan memperbaiki cara berpikir dan menerapkan strategi yang tepat, trader dapat menghindari kerugian yang tidak perlu dalam trading forex.