Banyak yang berpendapat bahwa Day Trading atau Swing Trading lebih logis dan memiliki potensi profit yang lebih besar daripada Scalping Strategy dalam trading forex. Meskipun Scalping Strategy merupakan pilihan bagi sebagian trader, namun tidak dapat dipungkiri bahwa metode ini tidak lepas dari kontroversi.. Benarkah demikian?
Perdebatan Mengenai Strategi Scalping
Strategi scalping bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dari perubahan harga kecil pada pasangan mata uang forex. Oleh karena itu, para scalper umumnya menggunakan kerangka waktu yang sangat kecil, mulai dari 1M hingga 15M. Mereka hanya mempertahankan posisi trading mereka untuk waktu yang sangat singkat, biasanya hanya beberapa menit atau maksimal beberapa jam setelah posisi dibuka.
1. Pergerakan Harga Tak Berdasar
Pendeknya timeframe membuat analisa fundamental atau teknikal jangka panjang menjadi kurang relevan bagi pengguna Scalping Strategy. Hal ini memunculkan kritik bahwa analisa pergerakan harga menjadi "tak berdasar", semata karena bantuan sinyal-sinyal indikator atau firasat trader saja.
2. Profit Hanya Bisa Didapat Setelah Berkali-kali Trading
Keuntungan yang diperoleh dari scalping seringkali terbilang kecil, seperti 5, 10, 15 pip, atau bahkan lebih rendah dari itu. Scalper harus melakukan banyak trading sukses setiap harinya agar bisa mencapai tingkat profit yang lumayan baik. Rasio risk/reward yang digunakan scalper pun cenderung "mepet", dengan risk/reward seringkali 1:1.
3. Tidak Semua Broker/Akun Trading Memungkinkan Scalping Strategy
Meskipun strategi scalping ini populer di kalangan trader, broker seringkali memiliki kebijakan yang ambivalen terkait scalping. Ada broker yang melarang trader melakukan scalping, dan ada yang membolehkan dengan kondisi trading yang tidak kondusif bagi scalper.
Apakah Scalping Benar-benar Tidak Menguntungkan?
Meskipun ada kekurangan-kekurangan dalam Scalping Strategy, ada saja trader yang bisa sukses dengan metode ini. Posisi open yang hanya dipertahankan dalam waktu singkat mengurangi risiko terkena reversal besar, dan trader tidak perlu menunggu terlalu lama untuk menutup posisi. Kesuksesan trading tidak hanya ditentukan oleh gaya trading yang dipakai, tetapi juga oleh money management dan psikologi trader itu sendiri.
Meskipun terdapat kontroversi seputar Scalping Strategy, metode ini tetap menjadi pilihan bagi sebagian trader forex. Keberhasilan dalam scalping tergantung pada kemahiran, disiplin, dan pengetahuan trader dalam mengelola risiko dan mengambil keputusan trading.