Glenn Neely, seorang ahli trading, berhasil mengatasi kelemahan utama dari teknik analisis Gelombang Elliot: subyektivitas. Bagaimana ia berhasil menyelesaikan masalah ini? Hanya seminggu sebelum tragedi 11 September 2001 yang menghancurkan Menara Kembar World Trade Center di New York, trader terkenal dan pendiri NeoWave Institute, Glenn Neely, memprediksi adanya peristiwa fundamental yang luar biasa yang akan menggoncang pasar Amerika Serikat. Meskipun tidak jelas apakah prediksinya didasarkan pada teori Gelombang Elliot atau tidak, yang pasti Glenn Neely adalah seorang ahli analisis Gelombang Elliot dan analis pasar yang reputasinya diakui secara global. Lalu, bagaimana kisah suksesnya? Dan pelajaran apa yang bisa kita ambil dari tokoh ini?
Menyesal Membeli Sistem Trading Pertama
Pertama kali tertarik pada trading, Glenn Neely terjun ke pasar komoditas pada tahun 1980 saat masih bekerja di perusahaan minyak lepas pantai. Sebelum menggunakan akun live, Neely telah membaca banyak buku tentang trading, tetapi menurutnya, "tidak ada yang menarik dan semuanya membingungkan." Dia kemudian memutuskan untuk membeli sebuah sistem trading untuk pasar komoditas. "Saya membayar beberapa ribu Dolar untuk sistem dan strategi yang saya pikir adalah 'holy grail' untuk trading. Tapi ternyata... hasilnya sangat mengecewakan. Itu adalah pelajaran pertama bagi saya. Berapapun uang yang Anda habiskan untuk membeli sistem trading, itu tidak akan menjamin kesuksesan Anda," jelas Glenn Neely.
Membongkar Gelombang Elliot
Neely kemudian berhenti trading di akun live-nya untuk sementara dan memulai segalanya dari awal. Kali ini, ia lebih serius mempelajari semua aspek trading. "Selama sekitar satu tahun, saya mempelajari semua bahan yang bisa saya dapatkan. Tidak semudah yang saya kira, tetapi juga tidak membingungkan. Ketika sampai pada teori Gelombang Elliot, saya ingin mengetahui lebih dalam. Mengapa gelombang itu terjadi? Bagaimana bentuk gelombang naik dan turun? Saya merasa ada yang kurang, atau lebih tepatnya ada yang hilang. Jika Anda perhatikan gelombangnya, ada banyak cara untuk menafsirkannya. Ini tidak objektif. Saya menghabiskan banyak waktu untuk membuatnya objektif, dengan menambahkan beberapa teknik tertentu," ungkap Neely.
Mengembangkan Teori Gelombang Elliot Sendiri
Neely kemudian mendirikan Elliot Wave Institute pada tahun 1983, yang kemudian diubah menjadi NeoWave Institute pada tahun 2000 untuk membedakan dirinya dari teori Gelombang Elliot klasik yang menurutnya "terlalu subjektif, kabur, tidak akurat, dan cenderung monoton." Teori NeoWave yang dikembangkannya dianggap lebih mudah diterapkan dan lebih akurat dari Gelombang Elliot klasik. Selama lebih dari 10 tahun, NeoWave Institute milik Neely telah memenangkan banyak penghargaan, termasuk sebagai salah satu dari sepuluh timer S&P teratas menurut Timer Digest berkat akurasi prediksi sistem tradingnya terhadap pergerakan harga S&P. Jika Anda tertarik dengan teori NeoWave dan ingin tahu lebih lanjut, Anda dapat mengunjungi website mereka di neowave.com.
Pelajaran untuk Diambil
Bagi para trader pemula, Neely menyarankan agar memperhatikan faktor emosi dalam trading. "Memang butuh waktu relatif lama untuk bisa trading tanpa terpengaruh emosi. Anda tidak akan bisa mempelajari karakteristik pasar dengan penuh emosi. Bagi saya, yang paling penting adalah memahami perilaku pasar dengan benar dan mendalam, serta mengetahui dengan pasti besarnya risiko," katanya.
Dari kisah Glenn Neely, kita belajar bahwa kesuksesan dalam trading membutuhkan kesabaran, ketekunan, dan penelitian yang mendalam. Juga penting untuk tidak terjebak dalam janji-janji sistem trading yang 'sakti' dan untuk terus berinovasi serta mengembangkan pendekatan yang lebih baik.