Cara Trading yang Obyektif dan Rasional

Sebagai seorang pelaku trading forex, penting untuk melakukan trading berdasarkan apa yang Anda lihat di pasar, bukan berdasarkan apa yang Anda pikirkan tentang pasar. Begitulah inti dari topik artikel ini. Sebagai trader forex, Anda mungkin telah sering mendengar agar tidak terpengaruh oleh rasa 'greed or fear' dalam trading. Dalam artikel ini, akan diulas bagaimana Anda seharusnya mengatasi keterlibatan emosi ketika bertrading, baik dalam posisi rugi maupun untung.

Ketika berhadapan dengan pergerakan harga pasar, otak manusia cenderung berperilaku primitif dengan 'fight or flight' (menyerang atau lari). Mekanisme ini mencegah kita untuk melihat potensi pasar yang sebenarnya karena kita menjadi sangat subyektif dan cenderung 'menyerang, bertahan, atau lari' dari pasar. Agar menjadi trader yang konsisten dalam menghasilkan profit, kita perlu memaksimalkan bagian 'frontal lobe' dari otak yang berfungsi untuk memahami masalah, menganalisis, dan merencanakan ide secara obyektif.

Metode Trading yang Obyektif

Dengan melakukan trading berdasarkan apa yang terlihat di pasar, Anda dapat mencegah keterlibatan emosi baik sebelum membuka posisi, saat posisi Anda direspon pasar, maupun setelah menutup posisi trading. Metode dan rencana trading yang tepat akan membantu Anda dalam mengatasi masalah keterlibatan emosi ini. Misalnya, metode price action di mana Anda hanya melakukan analisis setup pola pergerakan harga guna memperoleh sinyal trading yang valid, dan setelah membuka posisi, Anda membiarkan pasar bekerja tanpa melibatkan emosi Anda.

Tips untuk Trading yang Obyektif dan Rasional

  1. Jangan Memprediksi Pasar tanpa Metode Trading yang Rasional: Hindari memperkirakan pergerakan harga pasar tanpa metode trading yang rasional. Pergerakan harga pasar forex sangat dinamis, dan tidak ada yang bisa memastikan arah pergerakannya dengan pasti.

  2. Menetapkan Besarnya Resiko: Atur besarnya resiko setiap kali membuka posisi trading dengan setting stop loss dan target level yang disesuaikan dengan besarnya saldo atau ekuitas Anda. Sebagai pedoman umum, perbandingan level stop loss (resiko) dan target profit (reward) yang cukup logis adalah 1:2.

  3. Mengendalikan Diri: Hindari terlibat emosional dalam trading. Pasar tidak peduli apakah Anda untung atau rugi, jadi Anda juga tidak perlu membiarkan emosi mempengaruhi perilaku trading Anda. Selalu pertahankan kontrol diri dan tetap obyektif dalam melihat kondisi pasar.

Untuk menjadi trader yang sukses dan konsisten dalam menghasilkan profit, penting untuk trading secara obyektif dan logis. Dengan menghindari keterlibatan emosi dan mengikuti metode trading yang rasional, Anda dapat meningkatkan konsistensi dan hasil trading Anda dalam jangka panjang. Jadi, buatlah perspektif trading Anda demikian, sehingga Anda dapat obyektif dalam melihat kondisi pasar dan berpikir logis dalam menerapkan manajemen risiko pada trading Anda.