Trik Mengelola Risiko Trading dengan Stop Loss Lebar

Sering kali terkena stop loss meskipun arah trading Anda sudah benar? Artikel ini akan membantu Anda menempatkan stop loss dengan lebih baik untuk menghindari masalah tersebut. Penempatan stop loss adalah salah satu konsep dalam trading yang sering disalahpahami dan diabaikan oleh banyak trader. Memahami cara menempatkan stop loss dengan benar sangat penting untuk meminimalkan kerugian.




Pentingnya Stop Loss Lebar

Banyak trader cenderung meletakkan stop loss sekecil mungkin. Mereka beranggapan bahwa stop loss yang dekat akan mengurangi risiko per transaksi. Namun, anggapan ini biasanya merupakan hasil dari ketidakpahaman terhadap position sizing, rasio risk/reward, dan penerapan stop loss yang benar. Stop loss yang terlalu dekat sering kali membuat trader terkena stop loss meskipun arah trading sebenarnya sudah benar.

Catatan Pertama: Position Sizing

Salah satu kesalahan umum adalah keyakinan bahwa stop loss yang dekat akan mengurangi risiko transaksi. Banyak trader pemula berpikir bahwa jarak stop loss yang kecil berarti risiko transaksi menjadi lebih kecil. Padahal, risiko per transaksi sebenarnya ditentukan oleh ukuran posisi atau volume trading, bukan jarak stop loss.

Sebagai contoh, dalam platform Metatrader, ukuran transaksi diatur pada tab "volume". Semakin besar volume yang Anda masukkan, semakin besar risiko transaksi yang Anda hadapi.

Contoh Kasus:

  • Posisi 1 EUR/USD, stop loss 120 pips dengan lot 0,1, risiko $120.
  • Posisi 2 EUR/USD, stop loss 60 pips dengan lot 0,2, risiko $120.

Meskipun memiliki jarak stop loss dan lot yang berbeda, risiko per transaksi tetap bisa dikendalikan. Jarak stop loss yang lebih lebar tidak otomatis meningkatkan risiko transaksi jika pengaturan lot dilakukan dengan benar. Keuntungan utama dari stop loss yang lebih lebar adalah target profit yang lebih besar, sehingga Anda bisa mencapai rasio risk/reward yang lebih seimbang.

Kenapa Stop Loss Lebar?

Stop loss yang lebar memberi ruang bagi market untuk bergerak. Seringkali, posisi trading yang sudah sesuai dengan arah market harus terkena stop loss terlebih dahulu karena stop loss yang terlalu dekat. Market bisa sangat volatil tanpa aba-aba. Tanggung jawab trader adalah memasukkan faktor volatilitas ini saat meletakkan stop loss. Salah satu indikator yang berguna adalah average true range (ATR), yang menunjukkan range harga rata-rata harian.

Penerapan Stop Loss Lebar

Misalnya, jika pergerakan harga EUR/USD sebesar 1% (100 pips) atau lebih dalam sehari, meletakkan stop loss 50 pips tidak masuk akal. Anda perlu meletakkan stop loss lebih besar dari ATR 14 hari terakhir (range harian rata-rata selama 14 hari terakhir).

Contoh Grafik:

Dua grafik di bawah ini menunjukkan EUR/USD dengan sinyal entry buy pada pola pin bar namun memiliki stop loss yang berbeda. Gambar kedua memiliki stop loss yang lebih besar.

  • Gambar pertama menunjukkan stop loss yang lebih kecil.
  • Gambar kedua memiliki stop loss yang lebih besar.

Gambar ini jelas menunjukkan bahwa stop loss yang lebih lebar memungkinkan Anda tetap berada di pasar sampai pasar menunjukkan dengan jelas bahwa Anda salah. Anda tidak perlu menghabiskan waktu sepanjang hari di depan chart. Gaya trading ini memungkinkan Anda untuk memiliki waktu untuk belajar dan fokus dalam menemukan setup terbaik. Anda dapat mengidentifikasi tren dan memperhatikan pola pergerakan harga secara lebih detail.

Pentingnya Stop Loss Lebar

Stop loss yang lebar memungkinkan Anda untuk set-and-forget trading. Jika Anda butuh waktu bersantai, Anda bisa bersantai saat market sedang sideways. Anda cukup menggunakan stop loss yang lebar dan menyesuaikan ukuran/volume transaksi untuk menjaga risiko per transaksi sesuai aturan money management.

Banyak trader gagal dalam jangka panjang karena dua alasan utama: overtrading dan stop loss yang terlalu kecil. Dengan stop loss yang terlalu dekat, Cukup gunakan stop loss yang lebar dan sesuaikan ukuran/volume transaksi untuk menjaga risiko per transaksi sesuai dengan aturan money management. Dengan stop loss yang terlalu dekat, Anda akan sering terkena stop loss meskipun setup trading Anda sudah bagus.

Dengan memahami dan menerapkan strategi stop loss yang tepat, Anda dapat menjaga risiko trading dan meningkatkan peluang keberhasilan dalam jangka panjang. Selamat bertrading dan semoga sukses!