Mengapa Rencana Trading Gagal? Ini 5 Penyebab Utamanya

Meskipun rencana trading telah disusun dengan baik, kegagalan masih mungkin terjadi. Berikut adalah lima alasan utama mengapa rencana trading Anda mungkin gagal menghasilkan keuntungan, berdasarkan pemahaman dari Hugh Kimura dari Trading Heroes:


1. Rencana Trading Belum Teruji dengan Baik

Kasus: Seorang trader yang membeli buku kumpulan rencana trading dari seorang expert dan langsung menerapkannya, namun mengalami loss hingga 10% dalam sebulan.

Solusi:

  • Backtesting: Uji rencana trading terlebih dahulu untuk mengetahui seberapa besar peluang keberhasilan. Pastikan rencana trading memenuhi kriteria berikut:
    • Menunjukkan peluang dari strategi saat ini.
    • Meningkatkan kepercayaan diri selama trading.
    • Menunjukkan peluang profit melalui perhitungan Risk Reward Ratio yang telah di-set sebelumnya.

2. Tidak Sesuai dengan Karakter

Kasus: Rencana trading yang baik tetapi tidak sesuai dengan karakter trading Anda akan sulit untuk diterapkan secara efektif.

Solusi:

  • Kenali Tipe Trading Anda: Pahami diri sendiri dan pilih strategi yang sesuai. Tipe trader di pasar forex:
    • Scalper: Trading di time frame sangat kecil (1M hingga 5M), menargetkan profit sedikit-sedikit asal sering.
    • Day Trader: Trading harian dengan target profit dalam satu hari.
    • Position Trader: Memegang posisi dalam jangka panjang.
    • Swing Trader: Menahan posisi dari beberapa hari hingga minggu.

3. Tidak Tersusun dengan Sempurna

Kasus: Rencana trading yang disusun asal-asalan tanpa urutan langkah yang jelas.

Solusi:

  • Susun Rencana dengan Praktis, Realistis, dan Efektif:
    • Tulis urutan langkah-langkah dalam trading.
    • Sertakan rencana jangka pendek dan jangka panjang.
    • Tentukan batas toleransi risiko, kapan waktu untuk "breaking the rules," dan kapan "hari libur" dari pasar forex.

4. Tidak Fleksibel dan Tidak Dikembangkan

Kasus: Rencana trading yang terlalu kaku dan tidak berkembang seiring perubahan kondisi pasar.

Solusi:

  • Jadilah Fleksibel: Sesuaikan rencana dengan kondisi pasar yang dinamis.
    • Contoh: Jika rencana awal menetapkan Stop Loss (SL) 10 pips dan Take Profit (TP) 20 pips, tetapi kondisi pasar berubah, jangan ragu untuk menyesuaikan SL atau TP berdasarkan analisa teknikal.
  • Upgrade Rencana Anda: Pastikan rencana Anda berkembang sesuai perubahan kondisi pasar.

5. Tidak Dijadikan Kebiasaan

Kasus: Tidak membiasakan diri untuk menulis rencana trading dan mencatat kesulitan yang ditemui selama trading.

Solusi:

  • Buat Jurnal Trading:
    • Catat seluruh hasil trading yang dilakukan berdasarkan rencana.
    • Elemen-elemen dasar yang perlu ditulis: kapan entry dan exit, pair yang diperdagangkan, dan detil aktivitas trading lainnya.
    • Manfaat: Membandingkan kemampuan trading saat ini dengan masa lalu, belajar dari pengalaman, dan tidak mengulang kesalahan yang sama.

Rencana trading dibuat untuk mengarahkan aktivitas trading agar lebih teratur. Namun, bila rencana tersebut gagal menghasilkan profit, telisik penyebabnya. Mungkin rencana tersebut belum melewati uji kelayakan, tidak sesuai dengan karakter Anda, belum tersusun secara detil, atau tidak fleksibel untuk diterapkan. Bahkan, alasan kegagalan bisa berasal dari diri Anda sendiri yang enggan menuliskan rencana dalam jurnal secara rutin. Segeralah berbenah diri agar profit tak hanya sekedar jadi impian.