Belajar dari Kisah Kerugian Trading Alexis Stenfors

Meskipun nama Alexis Stenfors tidak setenar Nick Leeson, pengalaman Stenfors sebagai rogue trader memberikan pembelajaran berharga bagi para trader. Mari kita simak kisahnya dan pelajaran yang bisa diambil dari pengalamannya.



Siapa Alexis Stenfors?

Alexis Stenfors lahir dan dibesarkan di Finlandia, memiliki ketertarikan pada dunia perbankan dan pasar keuangan sejak kecil. Setelah menyelesaikan pendidikan di Stockholm School of Economics, ia memulai karir sebagai trader bank di Swedia sebelum pindah ke London. Di sana, ia bekerja di Citibank, Crédit Agricole, dan terakhir di Bank Merrill Lynch. Di Bank Merrill Lynch, ia memperdagangkan tujuh jenis instrumen menggunakan lima mata uang berbeda hingga terjadinya krisis finansial tahun 2008.

Awal Mula Terjadi Perdagangan Nakal

Setelah runtuhnya Lehman Brothers pada krisis finansial 2008, Stenfors yakin bahwa sistem keuangan global masih akan mengalami guncangan besar. Di tengah pasar yang bergejolak, ia mulai mengalami kelelahan psikologis dan fisik. Tekanan eksternal dan internal mendorong Stenfors mengambil lebih banyak risiko dan mempublikasikan penilaian "optimis" yang ternyata salah dan menimbulkan kerugian besar. Akhirnya, posisi trading yang dilakukan oleh Alexis Stenfors menyebabkan Bank Merrill Lynch merugi hingga $456 juta.

Pengakuan dan Konsekuensi

Saat sedang liburan di India pada tahun 2009, Stenfors mengakui tindakannya kepada atasannya dan dipecat setelah kembali dari liburan. Reputasinya hancur dan ia dilarang trading selama lima tahun. Pengakuannya memicu investigasi FSA selama setahun, sehingga Bank Merrill Lynch dikenakan denda €2.75 juta oleh regulator di Irlandia karena gagal mengawasi Stenfors dengan benar.

Barometer of Fear: Kronologi Lengkap Sang Rogue Trader

Setelah kejadian tersebut, Stenfors memilih untuk memahami pengalamannya dengan menyelesaikan PhD di bidang ekonomi dan kini bekerja sebagai dosen senior di University of Portsmouth, Inggris. Ia juga menulis buku "Barometer of Fear: An Insider’s Account of Rogue Trading and the Greatest Banking Scandal in History" untuk menceritakan seluruh kronologi dari sudut pandang pribadinya.

Apa yang Bisa Dipelajari?

Dari kisah Alexis Stenfors, ada beberapa pelajaran penting yang bisa diambil:

  1. Keadaan Psikologis Mempengaruhi Keputusan Trading: Tekanan besar dari perusahaan membuat Stenfors tidak bisa melakukan analisa dan manajemen risiko dengan tepat, sehingga mengambil keputusan trading yang salah.

  2. Penyangkalan (Denial): Ketika keputusan dan penilaian ternyata salah, Stenfors tidak segera membatasi kerugian dan malah memanipulasi data trading. Hal ini justru memperparah situasi.

  3. Pentingnya Manajemen Risiko: Selalu terapkan manajemen risiko yang benar untuk membatasi kerugian. Tidak ada yang bisa memprediksi kondisi pasar dengan pasti, jadi penting untuk selalu memperhitungkan risiko.

  4. Berhenti Trading Saat Keadaan Psikologis Tidak Stabil: Ketika merasa tertekan atau kelelahan, lebih baik berhenti trading sementara untuk menghindari keputusan yang tidak rasional.

Kisah Alexis Stenfors mengajarkan bahwa pengendalian diri, manajemen risiko yang baik, dan kemampuan untuk menerima kekalahan adalah kunci untuk menjadi trader yang sukses. Jangan biarkan tekanan dan penyangkalan mengendalikan keputusan trading Anda. Selalu belajar dari kesalahan dan terus kembangkan kemampuan trading Anda dengan bijak.