Sistem Trading Triple Screen Dr. Alexander Elder

Sistem Trading Triple Screen adalah metode trading yang dikembangkan oleh Dr. Alexander Elder, seorang trader dan psikiater, dalam bukunya Trading for a Living. Sistem ini dirancang untuk membantu trader mengatasi konflik antara indikator trend-following dan oscillator, serta meningkatkan akurasi sinyal trading melalui penggunaan beberapa time frame. Di bawah ini, kami akan menjelaskan konsep dasar sistem ini, cara kerjanya, serta contoh aplikasinya dalam trading.

 


1. Konsep Dasar Sistem Triple Screen

Apa Itu Sistem Triple Screen?

Sistem Triple Screen menggunakan tiga time frame berbeda untuk mengidentifikasi peluang trading yang lebih akurat. Metode ini membagi analisis pasar menjadi tiga layar yang masing-masing fokus pada aspek berbeda dari pergerakan harga.

Tujuan Sistem Triple Screen:

  • Mengidentifikasi Trend Jangka Panjang: Layar pertama untuk menentukan arah trend jangka panjang.
  • Menemukan Entry Point: Layar kedua untuk mencari sinyal trading berdasarkan analisis time frame yang lebih kecil.
  • Menyaring Sinyal untuk Akurasi: Layar ketiga untuk memvalidasi sinyal trading dan menentukan titik entry yang optimal.

Time Frame dalam Sistem Triple Screen

  • Layar Pertama (Long-Term Time Frame): Time frame tertinggi untuk menentukan trend utama.
  • Layar Kedua (Intermediate Time Frame): Time frame menengah untuk mencari sinyal trading.
  • Layar Ketiga (Short-Term Time Frame): Time frame terendah untuk mengkonfirmasi sinyal trading dan menentukan titik entry.

Contoh Time Frame:

Time Frame

Keterangan

Long-Term

Weekly (Mingguan)

Intermediate

Daily (Harian)

Short-Term

4H atau 1H (Jam)

 

2. Langkah-Langkah Menggunakan Sistem Triple Screen

Langkah 1: Menganalisis Layar Pertama

Tujuan: Menentukan trend jangka panjang.

  • Indikator Utama: MACD, EMA, atau SMA pada time frame yang lebih besar (misalnya Weekly).
  • Analisis: Tentukan arah trend utama berdasarkan indikator seperti MACD atau EMA.

Contoh Analisis Layar Pertama:

Jika MACD menunjukkan bullish divergence atau EMA 13 pada Weekly menunjukkan harga di atas EMA, maka pasar dalam kondisi bullish.

Langkah 2: Menganalisis Layar Kedua

Tujuan: Mencari sinyal trading berdasarkan analisis time frame menengah.

  • Indikator Utama: Stochastic, RSI, atau Moving Averages pada time frame menengah (misalnya Daily).
  • Analisis: Identifikasi sinyal trading sesuai dengan arah trend dari Layar Pertama.

Contoh Analisis Layar Kedua:

Jika trend bullish pada Weekly, carilah sinyal beli di Daily seperti crossover EMA atau RSI di area oversold.

Langkah 3: Menganalisis Layar Ketiga

Tujuan: Mengkonfirmasi sinyal dan menentukan entry point.

  • Indikator Utama: Candlestick Patterns, Support/Resistance Levels, atau Divergence pada time frame lebih kecil (misalnya 4H).
  • Analisis: Validasi sinyal trading dari Layar Kedua dengan mencari pola candlestick atau level harga yang menunjukkan potensi entry.

Contoh Analisis Layar Ketiga:

Cari pola bullish candlestick seperti bullish engulfing di 4H jika sinyal beli sudah valid di Daily.

 

3. Contoh Strategi Trading Menggunakan Sistem Triple Screen

Contoh Kasus:

Anda ingin melakukan trading pada pasangan mata uang EUR/USD dengan pendekatan Triple Screen.

Langkah 1: Analisis Layar Pertama (Weekly)

  • Indikator: EMA 13
  • Hasil: Harga di atas EMA 13, menunjukkan tren bullish.

Langkah 2: Analisis Layar Kedua (Daily)

  • Indikator: Stochastic
  • Hasil: Stochastic menunjukkan kondisi oversold dan memberikan sinyal beli.

Langkah 3: Analisis Layar Ketiga (4H)

  • Indikator: Support/Resistance Levels
  • Hasil: Harga membentuk pola bullish seperti bullish engulfing atau mendekati level support.

Strategi Entry dan Exit:

Aksi

Detail

Entry

Beli di 1.3450 (contoh level support)

Stop Loss

30 pips di bawah level support

Take Profit

50-100 pips di atas level entry

 

4. Penjelasan Detail Indikator yang Digunakan

1. MACD (Moving Average Convergence Divergence)

  • Fungsi: Mengidentifikasi perubahan momentum dan arah tren.
  • Cara Baca: Jika MACD line melewati Signal line dari bawah ke atas, itu sinyal beli; jika dari atas ke bawah, itu sinyal jual.

2. EMA (Exponential Moving Average)

  • Fungsi: Menghaluskan pergerakan harga untuk menunjukkan tren yang lebih jelas.
  • Cara Baca: EMA di atas harga menunjukkan tren bullish, sedangkan EMA di bawah harga menunjukkan tren bearish.

3. Stochastic Oscillator

  • Fungsi: Mengukur momentum harga dan menentukan kondisi overbought atau oversold.
  • Cara Baca: Stochastic di atas 80 dianggap overbought (jual), di bawah 20 dianggap oversold (beli).

Gambar Stochastic:

4. RSI (Relative Strength Index)

  • Fungsi: Mengukur kekuatan tren dan kondisi overbought/oversold.
  • Cara Baca: RSI di atas 70 dianggap overbought, di bawah 30 dianggap oversold.

 

5. Tips untuk Sukses dengan Sistem Triple Screen

1. Gunakan Time Frame yang Konsisten

  • Pastikan: Time frame yang digunakan konsisten dengan faktor pembagi 5 hingga 6.

2. Kombinasikan dengan Analisis Fundamental

  • Tambahkan: Berita ekonomi dan laporan fundamental untuk mendukung keputusan trading.

3. Disiplin dalam Manajemen Risiko

  • Tetapkan: Stop Loss dan Take Profit dengan cermat sesuai dengan analisis.

4. Latihan dan Evaluasi

  • Coba: Berlatih dengan akun demo dan evaluasi hasil trading secara berkala.

 

Sistem Triple Screen adalah metode trading yang komprehensif dan sistematis, memungkinkan trader untuk mengelola konflik antara berbagai indikator dan time frame. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat membuat keputusan trading yang lebih terinformasi dan meningkatkan peluang sukses dalam trading forex.