Sistem Trading Triple Screen (3)

Bagian ketiga dari sistem trading Triple Screen oleh Dr. Alexander Elder membahas tentang Layar Ketiga, di mana kita akan fokus pada penggunaan indikator Stochastic untuk menentukan sinyal entry dan exit dalam trading forex. Layar Ketiga berfungsi untuk mengkonfirmasi sinyal dari Layar Kedua dengan time frame yang lebih kecil.

 


Layar Ketiga pada Triple Screen: Menggambarkan "Riak Pasar" (Market Ripple)

1. Konsep Layar Ketiga: Riak Pasar

Pada Layar Ketiga, Anda akan menganalisis time frame yang lebih kecil untuk mencari sinyal trading yang lebih akurat berdasarkan sinyal yang telah dihasilkan dari Layar Kedua. Time frame ini adalah short-term time frame dan digunakan untuk menemukan momen yang tepat untuk membuka atau menutup posisi.

Indikator Utama: Stochastic Oscillator (9,3,3 atau 14,3,3)

Indikator Stochastic:

Stochastic Oscillator adalah salah satu indikator oscillator yang populer dan efektif untuk menganalisis momentum pasar. Ada tiga cara utama menggunakan Stochastic dalam trading:

  1. Mengamati Divergensi
  2. Menganalisis Level Overbought dan Oversold
  3. Memperhatikan Arah Garis Stochastic

2. Cara Penggunaan Indikator Stochastic pada Layar Ketiga

A. Divergensi

Deskripsi: Divergensi terjadi ketika pergerakan harga dan indikator Stochastic tidak sejalan. Ini sering kali menunjukkan potensi perubahan arah tren.

  • Divergensi Bullish: Terjadi ketika harga membentuk low yang lebih rendah namun Stochastic membentuk low yang lebih tinggi. Ini mengindikasikan potensi perubahan tren dari bearish ke bullish.
  • Divergensi Bearish: Terjadi ketika harga membentuk high yang lebih tinggi namun Stochastic membentuk high yang lebih rendah. Ini mengindikasikan potensi perubahan tren dari bullish ke bearish.

Strategi Trading dengan Divergensi:

Aksi

Detail

Bullish Divergence

Entry buy ketika Stochastic menunjukkan divergensi bullish pada time frame 4H.

Bearish Divergence

Entry sell ketika Stochastic menunjukkan divergensi bearish pada time frame 4H.

B. Level Overbought dan Oversold

Deskripsi: Level overbought dan oversold adalah indikator untuk menentukan kondisi jenuh beli atau jenuh jual di pasar.

  • Overbought: Jika garis Stochastic berada di atas level 80, pasar dianggap overbought.
    • Sinyal Sell: Ketika garis %K memotong %D dari atas ke bawah.
  • Oversold: Jika garis Stochastic berada di bawah level 20, pasar dianggap oversold.
    • Sinyal Buy: Ketika garis %K memotong %D dari bawah ke atas.

Strategi Trading dengan Level Overbought dan Oversold:

Aksi

Detail

Buy

Jika Stochastic di bawah 20 (oversold) dan %K memotong %D dari bawah ke atas.

Sell

Jika Stochastic di atas 80 (overbought) dan %K memotong %D dari atas ke bawah.

C. Arah Garis Stochastic

Deskripsi: Arah dari garis %K dan %D dapat memberikan sinyal tambahan tentang arah tren pasar.

  • Arah Naik: Jika garis %K dan %D bergerak ke atas.
    • Sinyal Buy: Menunjukkan kekuatan uptrend.
  • Arah Turun: Jika garis %K dan %D bergerak ke bawah.
    • Sinyal Sell: Menunjukkan kekuatan downtrend.

Strategi Trading dengan Arah Garis Stochastic:

Aksi

Detail

Buy

Jika %K dan %D sama-sama bergerak ke atas.

Sell

Jika %K dan %D sama-sama bergerak ke bawah.

3. Contoh Penerapan Indikator Stochastic pada Layar Ketiga

Berikut adalah contoh penerapan indikator Stochastic (9,3,3) pada Layar Ketiga dengan time frame 5-day dan 4H untuk EUR/USD.

Contoh 1: Bullish Trend (Maret 2009 - Oktober 2009)

  • Layar Pertama (Weekly): Trend bullish.
  • Layar Kedua (Daily): Stochastic menunjukkan kondisi oversold dan garis %K memotong %D dari bawah ke atas.
  • Layar Ketiga (4H): Entry buy ketika garis Stochastic berada di atas level 20 dan %K serta %D bergerak ke atas.

Strategi Entry dan Exit:

Aksi

Detail

Entry

Beli ketika Stochastic di 5-day menunjukkan kondisi oversold dengan sinyal buy di 4H.

Stop Loss

Di bawah level terendah hari tersebut atau hari sebelumnya.

Take Profit

Ketika Stochastic menunjukkan kondisi overbought di time frame 4H atau terjadi divergensi bearish.

Contoh 2: Bearish Trend (Desember 2009 - Mei 2010)

  • Layar Pertama (Weekly): Trend bearish.
  • Layar Kedua (Daily): Stochastic menunjukkan divergensi bearish.
  • Layar Ketiga (4H): Entry sell ketika terjadi divergensi bearish dengan sinyal sell di 4H.

Strategi Entry dan Exit:

Aksi

Detail

Entry

Jual ketika Stochastic di 5-day menunjukkan divergensi bearish dengan sinyal sell di 4H.

Stop Loss

Di atas level tertinggi hari tersebut atau hari sebelumnya.

Take Profit

Ketika Stochastic menunjukkan kondisi oversold di time frame 4H atau terjadi divergensi bullish.

4. Tips dan Best Practices

1. Konsistensi dalam Time Frame

  • Ikuti aturan time frame untuk memastikan kesesuaian sinyal antara Layar Kedua dan Layar Ketiga.

2. Analisis Kombinasi Indikator

  • Gunakan beberapa metode dalam Stochastic untuk meningkatkan validitas sinyal trading.

3. Evaluasi Divergensi

  • Perhatikan divergensi untuk menentukan potensi perubahan tren yang dapat menjadi sinyal trading yang kuat.

4. Manajemen Risiko

  • Tetapkan stop loss dan take profit dengan jelas, dan jangan lupa untuk selalu mengelola risiko dalam trading.

 


Layar Ketiga dari sistem Triple Screen digunakan untuk memanfaatkan Stochastic Oscillator dalam menentukan sinyal entry dan exit pada time frame yang lebih kecil. Dengan memanfaatkan teknik divergensi, level overbought dan oversold, serta arah garis Stochastic, trader dapat mengkonfirmasi sinyal dari Layar Kedua dan meningkatkan akurasi keputusan trading.